kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tawaran usaha kedai martabak kian merebak


Selasa, 17 September 2013 / 15:45 WIB
ILUSTRASI. Teh hitam efektif menurunkan kolesterol dan gula darah.


Sumber: Kontan 17/9/2013 | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Anda salah satu penggemar martabak? Memang, kudapan   yang memiliki beberapa varian rasa ini digemari banyak kalangan. Maka, pelaku usaha ini juga banyak dan gampang kita jumpai di berbagai wilayah tanah air.

Salah satu pelaku usaha kuliner ini adalah Rachman Setiadi. Di bawah bendera PT AIM Jaya Makmur, ia mendirikan usaha Martabak Hawaii di Sidoarjo pada 2006. Supaya bisa bersaing dengan banyak kompetitor, Rachman menyajikan total 60 varian rasa martabak manis dan martabak telur. Misalnya, rasa daging, pandan, keju, tiramisu, original dan durian medan. Satu loyang dibanderol harga dari Rp 16.000 hingga Rp 30.000.

Rachman mengklaim, kelebihan Martabak Hawaii terletak pada adonan yang merupakan hasil racikan sendiri. "Saya bersama istri butuh waktu sekitar tiga bulan hingga mendapat adonan resep sempurna seperti sekarang," ujarnya.

Demi mempercepat ekspansi di wilayah Jawa Timur, Rachman mewaralabakan Martabak Hawaii mulai Februari tahun ini. Saat ini, total sudah ada empat gerai Martabak Hawaii yang berlokasi di Sidoarjo, Madura dan Pamekasan. "Tiga milik pusat, dan satu milik franchisee," imbuhnya.

Berminat? Rachman menyiapkan dua paket investasi. Pertama, paket gerobak senilai Rp 65 juta. Kedua, paket counter berbentuk letter L, seharga Rp 80 juta. Kedua paket investasi tersebut sudah termasuk franchise fee selama lima tahun.

Nantinya, untuk memperpanjang kerjasama lima tahun, franchisee wajib menyetor 50% dari total investasi yang dibayar pada awal membeli paket usaha.

Antisipasi persaingan

Rachman bilang, pihak pusat mengutip royalti 5% dari total omzet bulanan franchisee. Biaya ini digunakan untuk promosi nasional dan kontrol standardisasi kualitas setiap gerai

Franchisee wajib membeli bahan baku dari pusat, berupa tepung premix racikan Rachman. Sedangkan, bahan lain, seperti telur, meses dan lainnya, bisa dibeli dari luar, namun dengan mengikuti standar kualitas yang telah ditetapkan pusat.

Pria 36 tahun ini menghitung, satu gerai Martabak Hawaii bisa mendapat omzet Rp 45 juta-Rp 60 juta per bulan. "Bahkan gerai kami yang ada di Sidoarjo bisa mencapai Rp 84 juta per bulan," klaimnya. Dengan laba bersih sekitar 30%, franchisee ditargetkan bisa balik modal sekitar enam hingga delapan bulan.

Pengamat Waralaba Khoerussalim Ikhsan menilai, tawaran paket usaha martabak Hawaii ini termasuk logis. Martabak termasuk makanan yang digemari banyak orang. "Apalagi jika membuka usaha di mal atau tempat-tempat pusat perbelanjaan, mungkin akan lebih menguntungkan," ungkapnya.

Namun, ia mengingatkan, pemilik usaha harus rajin memunculkan inovasi rasa baru. Adapun, bagi calon mitra, ia menyarankan supaya lebih cermat memilih lokasi gerai. Pasalnya, sekarang sudah banyak pesaing di bisnis ini.       

PT AIM Jaya Makmur          
Ruko Puri Indah RK 14        
Jl Raya Cemeng, Sidoarjo
HP 081937360888

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×