Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Tri Adi
Untuk menuntaskan dahaga, orang kerap menginginkan lebih dari sekadar air mineral dingin. Minuman dengan aneka rasa sering menggoda konsumen. Selera pasar inilah yang digarap Warung Gerobax dan Roobeans Float Shake.
Saat cuaca terik, pasti kita mencari minuman. Sebagian orang menginginkan lebih dari sekadar air tawar atau es teh dingin. Demi memuaskan haus, kesehatan, atau sekadar bergaya, orang sering mencari minuman dengan aneka rasa. Misalnya, aneka jus atau es buah.
Tak heran, banyak sekali orang menjajakan minuman, dari kelas pinggir jalan hingga kelas mal. Tentu harganya juga bervariasi, tergantung bahan baku dan lokasi. “Tidak dapat dipungkiri persaingan minuman memang ketat. Tapi, pasarnya memang masih terbuka luas,” kata Yoppi Kurniawan Susanto, pemilik Warung Gerobax dari Jawa Timur.
Warung Gerobax dan Roobeans Float Shake adalah dua nama yang mencoba meramaikan pasar minuman ini. Demi mengembangkan usaha, keduanya menawarkan kemitraan. Sejak menawarkan kemitraan Februari lalu, Warung Gerobax yang berasal dari Jawa Timur mampu menggaet 40 mitra. “Saya baru menawarkan waralaba 2010 lalu, sekarang sudah memiliki 19 mitra,” tutur Eko Juni Wahyudi, pemilik Roobeans. Mitra Roobeans tak cuma di Pulau Jawa, tapi juga di Batam dan Pekanbaru.
Eko dan Yoppi sama-sama mengklaim, keuntungan bermitra dengan merek dagang mereka adalah si mitra tidak perlu repot lagi bereksperimen meracik berbagai rasa minuman. Para mitra cukup membeli racikan berupa cream atau bubuk beraneka rasa dari mereka. Keduanya mengaku mendapat bubuk ini dari distributor. Sayang, keduanya tak bersedia mengungkap dari mana.
Yang pasti, Warung Gerobax menawarkan empat jenis minuman, yaitu kopi, teh rasa buah, jelly, dan latte dengan 40 varian rasa. Adapun Roobeans memiliki dua jenis minuman, yakni float dan shake, dengan delapan varian rasa. “Biarpun pasar masih terbuka, kami juga mesti jeli memanjakan konsumen dengan beragam rasa,” kata Yoppi.
Wajar bila pengusaha minuman ingin melayani konsumennya semaksimal mungkin. Soalnya, margin keuntungan bersih usaha minuman ini lumayan besar, sekitar 15%-20%.
Modal relatif mini
Yang menarik, untuk memulai usaha ini, tidak perlu modal yang terlalu besar. Untuk menjadi mitra Warung Gerobax atau Roobeans Float Shake, Anda tidak dikenakan franchise fee maupun royalty fee. Praktis, Anda hanya perlu menyetor dana kemitraan ke mereka.
Roobeans menawarkan paket investasi Rp 8,5 juta. Dengan uang ini, Anda sudah mendapatkan semua yang dibutuhkan untuk memulai usaha, mulai dari booth (gerobak), peralatan, perlengkapan, dan bahan baku cream semua rasa sebanyak 100 cups. “Mitra tinggal menyiapkan lokasi, karyawan, dan biaya pembelian bahan baku tambahan yang dibeli sendiri sekitar Rp 1 juta,” kata Eko.
Yang dimaksud dengan bahan baku tambahan adalah topping atau penghias minuman, seperti buah potong dan choco chips. Mitra tidak wajib membeli semua ini dari pusat. Yang wajib cuma krim aneka rasa.
Sementara itu, Warung Gerobax menawarkan empat paket investasi, mulai dari Rp 4,5 juta, Rp 6 juta, Rp 9,5 juta, hingga
Rp 12 juta. Ambil contoh, untuk paket senilai Rp 9,5 juta, mitra akan mendapatkan booth, peralatan gerai, perlengkapan, plus bahan baku minuman dan makan. “Untuk paket ini, kami juga menawarkan menu makanan. Untuk paket Rp 4,5 juta dan Rp 6 juta, hanya minuman,” jelas Yoppi.
Berdasarkan pengalaman Yoppi, keberadaan camilan itu bisa mendongkrak penjualan. Camilan yang disediakan, yaitu burger, hotdog, tahu krispi, chicken nugget, roti bakar, dan jagung bakar. Enaknya, mitra tidak perlu repot karena semua bahan baku berasal dari Warung Gerobax pusat.
Lantaran bersifat kemitraan, baik Warung Gerobax maupun Roobeans tidak menetapkan target baku. Semua tergantung kemampuan si mitra. Jadi, mereka pun tidak menetapkan nilai minimal belanja bahan baku saban bulan. “Tapi, perlu diperhitungkan ongkos kirim barangnya. Semakin banyak, tentu lebih murah hitungannya,” kilah Yoppi.
Yoppi bercerita, biasanya belanja bahan baku makanan sebulan habis Rp 3 juta, sedangkan minuman Rp 4,5 juta. Belanja ini sudah termasuk kemasannya, lo! Sementara, Roobeans memperkirakan, pembelian bahan baku cream mencapai Rp 4,05 juta dan bahan topping Rp 1 juta.
Strategi pilih lokasi
Biaya-biaya lain yang harus diperhitungkan adalah biaya sewa tempat, gaji karyawan, serta biaya air, listrik, telepon, promosi, sabun cuci, dan hal-hal kecil lainnya. Jika ditotal, biaya bulanan minus bahan baku ini sekitar Rp 2,4 juta.
Roobeans mengasumsikan, harga pokok penjualan baik shake maupun float per cup sebesar Rp 3.000. Adapun, harga jual jenis shake berkisar
Rp 5.000 - Rp 7.000 per cup dan float Rp 8.000-Rp 10.000 per cup. Harga jual ini tergantung lokasinya. Di Jakarta, biasanya harga bisa maksimal.
Dengan asumsi harga maksimal, penjualan shake 25 cup per hari dan float 20 cup per hari, dalam sebulan, mitra akan mengantongi pendapatan Rp 11,25 juta per bulan, dengan laba Rp 3,8 juta.
Nah, agar pendapatan maksimal, lokasi menjadi unsur menentukan. Dengan konsep booth lokasi usaha ini sebenarnya bisa sangat fleksibel. Sebab, booth tidak memerlukan lokasi yang luas.
Cukup ukuran 1 x 1 meter, beroperasilah usaha. Jadi, yang harus dicari adalah lokasi yang strategis seperti pusat perbelanjaan, minimarket, kampus atau sekolah, tempat hiburan atau rekreasi, kawasan perkantoran, perumahan, stasiun, terminal, bandara, dan rest area tol. Pokoknya, padat lalulintas manusia. Jika di pusat perbelanjaan, usahakan di dekat pintu masuk atau eskalator. Jadi, lokasi Anda dilewati banyak orang.
Sewa lokasi bisa sangat bervariasi. Tapi, usahakan jangan lebih dari Rp 1,5 juta per bulan. Jika usaha Anda masih kurang berhasil, jangan segan untuk berdiskusi dengan pusat. Biasanya, mereka akan membantu mencari solusinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News