CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.396.000   10.000   0,72%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Urgent.id mencoba menangkap peluang dari reparasi gadget


Sabtu, 09 Maret 2019 / 15:00 WIB
Urgent.id mencoba menangkap peluang dari reparasi gadget


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat laptop atau gadget mengalami kerusakan, kita kerap kali kesulitan untuk mencari tahu tempat layanan servis yang memadai bagi kedua perangkat tersebut. Urgent.id, melihat persoalan tersebut sebagai peluang bisnis yang cukup menjanjikan untuk digarap.

Ini adalah start up yang memberikan layanan jasa servis laptop dan gadget bagi para konsumen. "Kami mencoba menghadirkan kemudahan layanan service dengan mekanisme reservasi maupun konsultasi," kata Indra Gunawan, pendiri Urgent.id kepada KONTAN belum lama ini.

Dengan metode tersebut, layanan perbaikan laptop dan gadget bisa lebih efektif. Karena pengguna bisa bertanya lebih dulu mengenai kerusakan yang terjadi, lama perbaikan, dan transparansi biaya perbaikan. Semua fasilitas itu bisa pengguna lakoni di situs tersebut.

Dalam memberikan layanan, Urgent.id sudah menggandeng 65 mitra teknisi yang tersebar di 26 kota yang ada di Indonesia. Jadi layanan tidak sebatas di tempat Urgent.id lahir Bandung saja. Justru lewat situs itulah yang akan menghubungkan pengguna dengan mitra di kota yang bersangkutan.

Sejatinya, Indra ingin layanan di Urgent.id adalah layanan panggilan. Jadi mitra teknisi bisa mendatangi ke lokasi pengguna. Namun, layanan tersebut belum bisa dijalankan secara optimal alias full time. Kalaupun bisa, mitra teknisi hanya punya waktu khusus dan tidak bisa meninggalkan tempat kerja. "Saat mitra bisa meninggalkan gerai dan mengambil order," katanya.

Meski belum sepenuhnya memberikan layanan service panggilan, Urgent.id setiap bulannya bisa meraup omzet lebih dari Rp 60 juta yang berasal dari lebih dari 300 transaksi.

Laiknya start up lainnya, Indra juga punya ambisi untuk terus mengembangkan Urgent.id. Semisal dari sisi target transaksi yang diharapkan saban hari ada sekitar 100 transaksi per hari.

Untuk bisa merealisasikan target tersebut, Urgent.id saat ini tengah mengkaji aplikasinya yang dinilai kurang tepat sasaran. Sebab saat konsumen sudah selesai memperbaiki laptop atau gadget, yang terjadi adalah banyak yang langsung cabut dari Urgent.id alias uninstall. Selain itu, pengguna condong memakai situs atau layanan call center.

Nah, mulai tahun ini, aplikasi Urgent.id bakal diarahkan ke pemilik gerai ponsel dan penjual pulsa yang belum punya layanan perbaikan. Indra menilai mereka bisa menjaring lebih banyak konsumen yang sedang butuh layanan perbaikan ponsel.

Layanan lain Urgent.id yang sudah beroperasi di awal tahun ini adalah Bos Service. Ini adalah layanan yang ditujukan khusus bagi mitra bisnis Urgent.id. Yakni berupa layanan kasir online dan pengelolaan keuangan. Para mitra mesti menjadi subscriber dan akan dikenai biaya Rp 100.000 perbulan. Saat ini baru lima mitra bergabung. "Kami getol melakukan edukasi soal manfaat dari Bos Service," katanya sambil menyebut Urgent.id juga membuka pintu bagi investor yang berminat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×