Sumber: kontan 8/10/2012 | Editor: Havid Vebri
Badan usaha milik negara (BUMN) kini semakin gencar melakukan pembinaan terhadap para pelaku industri kecil menengah (IKM). Selain memberikan pelatihan usaha, mereka juga kerap mengikut sertakan mitra binaannya dalam pelbagai ajang pameran.
Seperti dalam pameran The 9th Indocraft yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Pameran yang berlangsung mulai 3-7 Oktober 2012 itu diikuti sekitar 135 pelaku IKM.
Pameran ini sendiri diselenggarakan oleh PT Debindo Mitra Dyantama (DMD) dan didukung oleh Bank Mandiri. Project Manager DMD, Tommy bilang, sekitar 60% dari peserta pameran merupakan mitra binaan BUMN. "Selebihnya peserta biasa yang bukan mitra binaan BUMN," kata Tommy.
Tommy bilang, untuk peserta biasa, tarif sewa stand pameran sekitar Rp 11 juta. Sedangkan tarif sewa untuk mitra binaan BUMN lebih mahal.
Hanya saja, sebagai mitra binaan BUMN, mereka sama sekali tidak mengeluarkan biaya alias gratis, termasuk sewa tempat. "Kami dibayarin oleh BUMN yang membina kami," kata Suyono, pemilik usaha Sanggar Wayang Maju Karya dari Bantul.
Sejak empat tahun lalu, ia menjadi mitra binaan PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI). Ia mengaku, usahanya semakin maju sejak menjadi binaan ASEI. "Selama Indocraft saja banyak konsumen membeli produk kami," kata Suyono yang menggeluti usaha pembuatan wayang kulit ini.
Selain kerap diikutsertakan dalam pameran, ia juga mendapat bantuan pinjaman permodalan dari ASEI. Plafon pinjaman yang ia peroleh Rp 30 juta dengan bunga 6% per tahun.
Ia mengaku, tidak sulit mengajukan pinjaman ke ASEI. Syaratnya harus punya usaha dan sudah berjalan empat tahun. Namun, tetap harus ada agunan. Ia sendiri menyerahkan sertifikat tanah sebagai agunan. "Tapi itu lebih untuk kekuatan ikatan saja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News