Reporter: Gloria Natalia, Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi
Usaha minuman kelapa muda sudah jamak di seantero negeri ini, dari pinggir pantai sampai tepi jalan. Bahkan, hingga ke pemukiman. Tapi, kemitraan usaha minuman kelapa muda mungkin belum banyak di sini. Kedai Degan Coconyus mengklaim sebagai kemitraan kelapa muda pertama di Indonesia. Dalam bahasa Jawa, degan berarti kelapa muda.
Berdiri Februari 2010, Degan Coconyus hadir dengan rasa dan tampilan yang tak sekadar kelapa muda. Ada enam varian kelapa muda yang mereka tawarkan, yakni cocoler, cocopis, cocopur, cocobi, cocogar, dan cocoli. Menu ini beragam isi, mulai dari pisang, alpukat, kacang merah, kolang-kaling, agar-agar, sampai susu.
Ide mendirikan usaha minuman kelapa muda ini diadopsi dari usaha sejenis di luar negeri. "Kami melihat usaha kelapa muda di pameran waralaba di Thailand. Pulang ke Indonesia, kami terpikir untuk membuat usaha serupa," ungkap Hendro Dwi, Manager Franchise Kedai Degan Coconyus.
Juni 2010, Kedai Degan Coconyus mulai menawarkan kemitraan. Saat ini, lima mitra sudah bergabung. Mereka tersebar di Jakarta, Bekasi, Malang, Sidoarjo, dan Surabaya.
Kedai Degan Coconyus menawarkan dua tipe kemitraan: booth dan foodcourt. Nilai investasi tipe booth Rp 10 juta dan foodcourt Rp 20 juta. Kedai Degan Coconyus tidak mengutip biaya royalti.
Setelah menanam modal, mitra yang mengambil paket booth memperoleh gerobak dan foodcourt mendapat meja etalase. Dengan nilai investasi dua kali lipat dari tipe booth, mitra foodcourt akan mendapatkan perlengkapan lebih banyak dan lebih lengkap. Misalnya, alat serut es batu yang lebih banyak. Kedai tipe foodcourt pun mendapat alat promosi lebih banyak.
Di tipe booth, mitra hanya perlu satu karyawan. Adapun foodcourt mitra perlu tiga pegawai. "Masa pelatihan karyawan dua hari," tutur Hendro. Kedai Degan Coconyus pusat juga akan menyediakan bahan baku utama secara rutin.
Hendro menjelaskan, tipe booth harus berjualan di luar ruangan. Adapun tipe foodcourt berada di area foodcourt mal. "Dengan begitu, konsumennya pun berbeda," papar dia.
Karena konsumen kedua tipe itu berbeda, harga produk pun berlainan. Harga jual produk di tipe booth mulai dari Rp 6.000 sampai Rp 15.000. Adapun tipe foodcourt, harga jual produknya mulai Rp 7.500 hingga Rp 15.000.
Menurut Hendro, mitra tipe booth bisa menghasilkan omzet Rp 300.000 per hari dan foodcourt Rp 500.000. Tahun ini, Kedai Degan Coconyus berharap bisa menambah 10 mitra per bulan di pelbagai daerah, tak hanya di Pulau Jawa. "Untuk memenuhi target, kami akan menggencarkan promosi di website, media cetak, dan juga sering ikut pameran," kata Hendro.
Pengamat Waralaba Erwin Halim mengatakan, peluang bisnis produk kelapa muda cukup menjanjikan. Bahan bakunya tersedia dan masyarakat Indonesia juga familiar dengan rasa dan khasiatnya. Apalagi, Degan Coconyus menawarkan varian menu yang bisa menarik para pelanggan.
Namun, calon mitra harus memperhatikan asumsi simulasi usaha kemitraan usaha ini. "Harus ada adaptasi mengingat biaya di tiap wilayah berbeda," ujar Erwin.
Kedai Degan Coconyus
Kompleks Bulog Yanatera 16 No. 5, Jatiwarna,
Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat
Telp. 021-93846527
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News