kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,04   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,22   1,12%
  • LQ45 878   12,25   1,41%
  • ISSI 221   1,22   0,55%
  • IDX30 449   6,60   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,96   1,12%
  • IDX80 127   1,50   1,19%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,81   1,23%

Wahyu bahagia jika animator menjadi profesi (3)


Kamis, 23 September 2010 / 11:09 WIB
Wahyu bahagia jika animator menjadi profesi (3)


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Tri Adi

Wahyu Aditya tidak langsung puas meskipun HelloMotion berkembang pesat. Ia memutuskan untuk terjun ke usaha baru, yaitu penjualan kaos bergambar. Tema nasionalisme adalah pilihannya. Kontribusinya yang besar terhadap dunia animasi Indonesia membawanya meraih banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri.

Tak mau berhenti, Wahyu Aditya terus menambah kelas-kelas baru di sekolah animasinya, HelloMotion. Selain kelas graphic motion dan animasi dua dimensi, HelloMotion membuka kelas desain grafis, animasi tiga dimensi, dan kelas penyuntingan atau editing.

Penambahan kelas dilakukan seiring dengan meningkatnya permintaan atas keahlian semacam itu di dunia kerja. "Kami selalu menganalisis permintaan masyarakat dari perusahan yang meminta murid lulusan HelloMotion untuk bekerja di tempat mereka," kata Waditya, panggilan akrab Wahyu Aditya.

Untuk meningkatkan promosi sekaligus kegiatan bagi para lulusan HelloMotion, dia menyelenggarakan festival animasi bertajuk HelloFest pada akhir 2004. Langkah tersebut disambut baik masyarakat, terutama kalangan yang banyak berkecimpung di dunia grafis. Idenya itu pun berkembang menjadi acara berskala nasional pada tahun-tahun berikutnya.

Respon positif bisa dilihat dari jumlah karya animasi yang mengikuti ajang HelloFest 2007, yaitu mencapai 150 karya dengan jumlah peserta 3.000 orang. Bahkan, setelah enam tahun HelloFest berlangsung, Waditya menghitung ada 5.000 orang peserta yang rutin terus mengikuti hajatan tersebut setiap tahunnya.

Dengan penambahan kelas dan peningkatan promosi, grafik pendapatan HelloMotion terus meningkat. Jika pada tahun 2007 omzetnya mencapai Rp 800 juta, maka setahun kemudian naik menjadi Rp 1,2 miliar. Bahkan, sepanjang tahun lalu, omzetnya sudah sampai Rp 1,5 miliar.

Toh, itu masih belum memuaskan Waditya. Dia terus mengembangkan sayap bisnisnya dengan memulai usaha ke bidang fesyen. Tak jauh dari urusan gambar-menggambar, dia berjualan kaos bergambar tema nasionalisme pada 2006.

Ide berbisnis kaos bertema nasionalisme ini muncul karena hobinya membuat web blog. Salah satu isi blog-nya di situs kdri.web.id tentang desain-desain bertemakan cinta Tanah Air. Pengunjung blog yang mencapai 500 klik per hari membuatnya tertarik untuk mencoba tema tersebut pada kaos-kaosnya.

Agar desainnya terus berkembang, Waditya membuat kompetisi desain kaos. Dengan strategi itu, ia bisa merilis tiga desain baru setiap bulan. "Penjualan sudah sampai 950 potong per bulan," imbuhnya.

Karena kontribusinya memajukan industri animasi Indonesia, Waditya kerap menerima penghargaan dari dalam maupun luar negeri. Bahkan, pada tahun 2008, Waditya terpilih sebagai World Winner International Young Creative Entrepreneur 2008 dari British Council, Inggris.

Ajang itu cukup bergengsi karena mengumpulkan para wirausaha muda di bidang industri kreatif dari seluruh dunia. Selain karya, jiwa wirausaha setiap peserta yang juga menjadi penilaian di ajang ini. Beberapa kategori yang diperlombakan antara lain desain, film, fesyen dan musik. Waktu itu Waditya keluar sebagai pemenang kategori animasi.

Selain itu, sederet penghargaan dalam negeri juga telah diraihnya. Salah satu karyanya terpilih menjadi film pendek terbaik pada ajang Jakarta International Film Festival. Ia juga pernah memenangkan delapan penghargaan di ajang Indonesian Animation Festival.

Saat ini, Waditya menduduki Ketua Asosiasi Animasi Internasional cabang Indonesia, bernama ASIFA. Ia juga menjabat sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri (foreign affair) di Animation Industry Association (AINAKI).

Di benak Waditya, masih ada keinginan besar, yaitu terus mematangkan konsep pendidikan di HelloMotion. Caranya adalah mematangkan prosedur pengajaran, merapikan kurikulum dan memperbanyak pengunjung festival HelloFest.

Ia berharap, dalam kurun waktu lima hingga 10 tahun ke depan, akan semakin banyak judul-judul animasi asli buatan orang Indonesia. "Saya bahagia melihat siswa lulusan HelloMotion yang berhasil menemukan minat aslinya dan memutuskan menjalani profesi sebagai animator," pungkasnya.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×