Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Tri Adi
Dalam mengembangkan usaha mebelnya, Wahyu Hanggono menerapkan pelbagai strategi bisnis. Di antaranya, menggelar kompetisi desain mebel dan mengunjungi pameran mebel internasional di sejumlah negara. Jurus-jurus tersebut terbukti sukses mendongkrak penjualan mebel perusahaannya.
Sukses yang diraih Wahyu Hanggono dalam berbisnis mebel tidak datang begitu saja. Seperti kebanyakan pengusaha lainnya, ia menerapkan pelbagai strategi untuk mengembangkan usaha mebelnya.
Misalnya, dalam memproduksi mebel, Wahyu sangat fokus terhadap keunggulan desain produknya. Bahkan, untuk mendapatkan model yang sesuai dengan selera konsumennya, ia kerap mengadakan kompetisi desain mebel. Pada 2009 lalu, contohnya, Wahyu menggelar acara bertajuk "Aqsa Living Furniture Design Competition 2009 " di Solo, Jawa Tengah.
Dalam hajatan itu, Wahyu menggandeng sejumlah instansi pemerintah dan lembaga terkait lainnya, seperti Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Indonesia Creative Center, dan Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia.
Pada kompetisi yang pertama kali diadakan tersebut, kata Wahyu, jumlah pesertanya mencapai 300 orang. Mereka adalah para desainer produk yang berasal dari dalam dan luar negeri, seperti Singapura, Vietnam, Spanyol, dan Australia. "Sekitar 30% peserta berasal dari luar negeri, sisanya lokal," ungkap dia.
Jenis kompetisi yang dilombakan, yakni desain untuk kategori furnitur set dan furnitur individual. Ketika itu, ujar Wahyu, kompetisi dimenangkan oleh desainer asal Vietnam. Pemenang lomba memperoleh uang tunai sebesar US$ 13.000 dan sertifikat dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Menurut Wahyu, selain untuk mencari desain mebel yang menarik, kompetisi itu juga bertujuan mendorong para desainer baru berbakat dari Indonesia buat mendukung pelbagai macam ide dan kreasi dalam desain mebel. "Ini sekaligus untuk meningkatkan daya saing produk mebel nasional di pasar ekspor," katanya.
Setelah kompetisi desain pertama mendulang sukses, perusahaannya kembali menggelar perhelatan serupa di 2010. Pada Maret lalu, Wahyu menyelenggarakan kompetisi bertajuk "Aqsa Living Furniture Design Competition 2010". Peserta kompetisi ini berasal dari 25 negara.
Wahyu mengatakan, perlombaan desain tersebut, memberikan kontribusi yang cukup positif terhadap penjualan mebelnya. Terbukti, negara tujuan ekspor produk-produk mebel perusahaannya makin luas hingga merambah ke sejumlah negara di Eropa Timur. Di antaranya, Bulgaria, Polandia, dan Slovakia.
Meski begitu, ajang kompetisi desain mebel bukan satu-satunya strategi usaha yang diterapkan Wahyu. Untuk melihat selera konsumennya di pasar ekspor, dia juga kerap mengunjungi pelbagai pameran mebel internasional di sejumlah negara.
Ambil contoh, pameran bertajuk "High Point" di Amerika Serikat. "Dalam setahun, saya melihat pameran mebel minimal dua kali," katanya.
Wahyu menuturkan, di ajang pameran itu, ia melakukan survei desain dan jenis mebel yang sedang tren di pasar negara tersebut. "Sebagai pengusaha, kita harus jeli melihat tren yang tengah berkembang. Jadi, istilahnya, kami melakukan marketing intelligence," kata Wahyu.
Pelbagai strategi yang dijalankan Wahyu itu tak sia-sia. Pertumbuhan bisnis
PT Indonesia Antique terus melesat. Bahkan, di 2009 lalu, Wahyu mengubah nama (rebranding) perusahaannya menjadi PT Aqsa International. Dengan bendera usaha ini, pamornya di bisnis mebel semakin berkibar.
Kini, Wahyu telah memiliki pabrik mebel seluas 1,4 hektare di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo. Jumlah karyawannya pun telah bertambah menjadi 500 orang. "Sekitar 100 orang karyawan staf kantor dan 400 orang tenaga produksi pabrik," ungkap dia.
Dengan jumlah karyawan yang banyak, volume ekspor mebel Aqsa pun terus melonjak. Saat ini, dalam sebulan, Wahyu bisa mengekspor mebel rata-rata sebanyak 25 kontainer. Mau tahu Omzetnya? "Sekitar US$ 6 juta per tahun," katanya berbagi isi dapur.
Tahun ini, Wahyu menargetkan, pendapatan perusahaannya bisa meningkat sekitar 20% dibandingkan dengan tahun lalu.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News