kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hangatnya laba usaha kedai dim sum


Senin, 14 Maret 2011 / 13:37 WIB
Hangatnya laba usaha kedai dim sum
ILUSTRASI. Petugas melayani wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kemayoran, Jakarta, Selasa (25/6/2019).


Reporter: Gloria Natalia | Editor: Tri Adi

Dim sum sudah bukan makanan yang hanya bisa dinikmati penduduk Kanton, Tiongkok sana. Makanan yang biasa tersaji hangat ini sudah bisa ditemukan di hampir seluruh penjuru Indonesia. Tak hanya restoran besar yang menyajikan menu dim sum, tapi ada juga kedai khusus dim sum.

Mulai tenarnya dim sum membuat Okki Ariana tertarik mencoba usaha panganan ini. “Saya pilih dim sum karena masih sepi pemain,” katanya. Okki lalu memulai membuka kedai dim sum pada 5 April 2009. Dia memberi nama kedainya yang terletak di Bogor itu Dim Sum Kampoeng.

Dengan slogan, Satoe jang Menjentoeh Hati, ia berharap konsumen benar-benar menikmati dim sum buatanya sehingga mau kembali lagi ke kedainya.

Di Dim Sum Kampoeng, Okki menjual steam dim sum seperti siomay, sui kiau, hakaw, spring roll, dan bakpao. Ada juga fried dim sum dan barbeque dim sum seperti lumpia goreng, pangsit goreng, tahu seafood, dan ceker ayam.

Sebagai pelengkap menu, juga disajikan nasi ayam bakar, mi kocok bakso, ayam sori, dan nasi goreng darling. Seluruh makanan itu dijual dengan harga Rp 11.000 hingga Rp 20.000 per porsi.


Ada dua mitra

Melihat banyaknya keinginan masyarakat untuk ikut berbisnis dim sum, sejak Januari 2010 Okki membuka kemitraan atau business opportunity (BO) Dim Sum Kampoeng. "Sudah ada 2 mitra yang bergabung. Satu di Padang dengan konsep kafe, satu lagi di Cilegon berkonsep booth," kata Okki.

Ia menambahkan, dalam satu-dua bulan ke depan akan ada mitra bergabung dan membuka usahanya di Cirebon dan Bandung. Saat ini Okki juga fokus membuka lima cabang Dim Sum Kampoeng di Jabodetabek.

Okki menawarkan dua konsep kemitraan. Pertama tipe standar dengan investasi Rp 10 juta. Kedua tipe premium dengan investasi Rp 30 juta. "Masa kerjasama 3 tahun," ujarnya.

Untuk tipe standar, mitra nantinya akan memulai usaha dengan booth di foodcourt mal atau area kampus. Sedangkan tipe premium minimal harus memiliki ruang usaha seluas 15 m². Selain ruang usaha, tipe standar juga tidak akan mendapat menu lengkap seperti premium.

Bagi mitra yang mengambil tipe premium akan mendapat alat masak lengkap, paket promosi, dan menu lengkap. Selain itu, mitra juga akan mendapat pelatihan karyawan selama 1 bulan.

Okki menghitung, dengan asumsi 70 pembeli per hari, maka mitra tipe premium akan memperoleh balik modal dalam waktu 9 bulan. “Bila target penjualan tercapai, mitra harus membagi keuntungan 10% dari omzet,” katanya. Target nantinya akan ditentukan dari wilayah usaha dan pangsa pasar konsumen.

Untuk mitra tipe premium, Okki juga akan memberikan keleluasaan untuk menjadi master BO di wilayahnya. “Jadi kalau ada mitra baru wilayah yang sama, harus berhubungan dulu dengan master,” tambahnya. Ia yakin, usahanya akan maju karena pemainnya masih minim.

Pengamat kewirausahaan, Rusman Hakim, menilai Dim Sum Kampoeng harus bisa menunjukkan keunikan usahanya. "Harus merefleksikan kekampungannya, sehingga sejalan,” tuturnya. Ia juga menyarankan Okki bisa membuat dim sum yang unggul dalam citarasa, termasuk menu yang berbeda.

Dim Sum Kampoeng
Jl. Pajajaran 43 B, Bogor
Telp: 0251-9378143, 08129060916

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×