kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menenggak kesegaran bisnis minuman jeruk baby


Selasa, 12 Mei 2015 / 15:39 WIB
Menenggak kesegaran bisnis minuman jeruk baby
ILUSTRASI. Ada beberapa tanda yang perlu diketahui dari orang-orang yang mengalami kecanduan gula.


Reporter: Rani Nossar | Editor: Hendra Gunawan

MALANG. Minuman olahan buah jeruk selalu banyak peminatnya. Di negara tropis seperti Indonesia, es jeruk paling banyak dipesan sebagai minuman pelepas dahaga. Apalagi produksi jeruk di Indonesia cukup melimpah. Bahan baku yang melimpah dan pasar yang terbuka mendorong banyak orang terjun ke bisnis minuman ini.

Salah satunya adalah Adit Furisuka yang mengusung brand Jeruk Baby Furisuka dari Malang,  Jawa Timur. Berdiri sejak tahun 2002, Adit resmi menawarkan kemitraan awal tahun 2015.

Di bawah bendera Furisuka Group, ia mengambil pasokan buah jeruk segar dari kebun sendiri dan dari petani di Malang dan sekitarnya. Saat ini, gerai Jeruk Baby Furisuka sudah ada 40 yang tersebar di berbagai daerah. Sementara gerai milik sendiri ada dua di Malang.

Jeruk Baby Furisuka menawarkan minuman es jeruk segar dari jenis jeruk baby java. Minuman jeruk yang disajikan diperas langsung dari jeruk-jeruk yang ukurannya kecil dan rasanya manis. "Kami mengolahnya langsung real time, jadi segar tanpa pengawet," kata Adit kepada KONTAN.

Harga per gelasnya cukup terjangkau mulai Rp 6.000–8.000. Jika Anda berminat, Adit menyediakan paket investasi senilai Rp 3,5 juta. Mitra mendapatkan fasilitas satu set meja lipat besi, alat peras, bahan baku jeruk baby java sebanyak 50 kg, payung, x-banner, seragam karyawan, termos, gelas, plastik, dan sebagainya.

Dalam kemitraan ini, mitra harus membeli jeruk baby java dari pusat. Selain jeruk baby java, mitra juga bisa membeli jenis jeruk pacitan dari perkebunan Furisuka yang berada di Malang.

Aditya bilang, jeruk-jeruk yang ditanamnya tidak menggunakan pestisida dan setiap hari kebunnya menghasilkan 4 ton sampai 5 ton buah jeruk. Adi menargetkan, dalam sehari mitra bisa menjual 80 gelas hingga100 gelas es jeruk dengan omzet Rp 550.000. Maka, total omzet dalam sebulan bisa mencapai Rp 15 juta.

Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, dan biaya operasional lainnya, mitra diprediksi masih  bisa meraup laba bersih sekitar 35% dari omzet per bulan. Itu artinya, mitra bisa meraup laba bersih sekitar Rp 5,25 juta per bulan. Sehingga dengan estimasi itu, mitra sudah bisa balik modal dalam satu bulan. Supaya target tersebut tercapai, mitra harus memilih lokasi berjualan yang strategis dan ramai seperti perumahan atau kampus atau sekolah.

Adit tidak mematok luas tempat usaha sebab minuman ini bisa juga dijual dengan sepeda atau motor. Atau jika ingin mangkal, bisa menyiapkan lahan sekitar 1,5 meter (m)x2 m dengan 1 orang karyawan.

Kemitraan Jeruk Baby Furisuka tidak ada royalty fee dan tidak ada jangka waktu kerjasama. Jadi konsep kerja samanya beli putus dan semua keuntungan masuk ke kantong mitra.

Hingga akhir 2015, Adit menargetkan akan menambah gerai hingga 150 lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×