kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengipas laba dari usaha sate asal Banjar


Jumat, 24 September 2010 / 10:33 WIB
Mengipas laba dari usaha sate asal Banjar


Reporter: Fahriyadi, Raymond Reynaldi | Editor: Tri Adi

Sate adalah jenis makanan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Berbagai jenis sate, mulai dari sate ayam, kambing, sapi dan jenis lain dikenal luas dengan beragam variasi bumbu dan bentuknya.

Jika Anda ingin menjajal usaha sate dan tak mau repot membangun dari awal, mungkin bisa melirik tawaran kemitraan Sate Kenanga asal Banjar, Jawa Barat. Memang, Sate Kenanga merupakan sate khas Banjar. Rohani, pemilik Sate Kenanga, baru mulai menawarkan kemitraan usaha ini sejak Maret 2010.

Untuk menjadi mitra Sate Kenanga, nilai investasi awal yang dibutuhkan sebesar Rp 15 juta. Dengan investasi sebesar itu, mitra akan memperoleh peralatan dan perlengkapan berdagang yang lengkap, seperti, angkringan sate, panggangan dan bahan baku awal sebanyak 1.000 tusuk sate.

Nilai investasi itu sudah termasuk royalty fee selama lima tahun. Setelah batas waktu berakhir, mitra wajib membayar Rp 1 juta sebagai uang pembaharuan perjanjian untuk lima tahun berikutnya.

Sejak membuka tawaran kemitraan enam bulan lalu hingga kini, Sate Kenanga masih sepi peminat. Usaha ini baru memiliki dua gerai di Banjar, yang merupakan milik Rohani sendiri. Satu gerainya bisa meraup omzet sekitar Rp 7,2 juta per bulan.

Rohani optimistis bakal segera mendapatkan mitra yang serius, baik dari dalam maupun luar Banjar. Saat ini, ia sedang bernegosiasi dengan beberapa calon mitra yang tertarik membuka gerai baru.

Nantinya, Rohani akan membebaskan mitra untuk menjual produk sate, selain sate ayam. "Inovasi dan kreasi dari mitra sangat diperlukan guna memajukan bisnis ini," katanya.

Tapi, inovasi menu hanya diperbolehkan dalam lingkup bahan daging sate. Seperti sate kambing, kelinci, ikan, dan lainnya. Jadi, mitra tidak dibolehkan menjual menu selain jenis sate. Dia khawatir, jika ada produk selain sate, akan menggeser citra Sate Kenanga.

Adapun untuk harga jual, Rohani menyerahkan sepenuhnya pada mitra. Sebab, lokasi sangat menentukan harga jual. Yang jelas, rentang harganya antara Rp 8.000 hingga Rp 15.000 per porsi sate. Rohani bilang, harga itu masih wajar karena berisi 10 tusuk sate, lengkap dengan seporsi nasi atau lontong.

Ia mengatakan, penyesuaian harga dilakukan untuk memenuhi hitungan balik modal. "Maksimal 10 bulan bisa balik modal, bahkan saya harap lebih cepat," ujarnya.

Atas tawaran kemitraan Sate Kenanga itu, konsultan bisnis Khoerusallim Ikhsan menilai, investasi yang ditawarkan sebesar Rp 15 juta cukup masuk akal. Apalagi, pemilik Sate Kenanga turut memasok peralatan dan perlengkapan berjualan, termasuk merek dan pasokan bahan baku sate.

Namun, Khoerusallim mengingatkan pada calon mitra Sate Kenanga agar memastikan kelanjutan pasokan bahan baku, terutama daging ayam. "Kalau didatangkan langsung dari pusat tidak ada jaminan daging masih segar atau tidak," tanyanya. Untuk itu, ia menyarankan agar para mitra lebih baik membeli ayam sendiri sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.

Selain itu, calon mitra perlu mempertimbangkan kekuatan merek dari Sate Kenanga. Apalagi, kemitraan sate sudah banyak yang beroperasi, khususnya di kota-kota besar, seperti Jakarta. "Merek daerah agak sulit dibawa ke kota besar. Sebaliknya, merek yang sudah top di kota mudah sekali dibawa ke pasar daerah," cetusnya.

Sate Kenanga
Jl. Jadimulya No. 138 Banjar - Jawa Barat
Telp. 0265-745363
HP. 08164666674

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×