kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang bisnis dari si buah hati tiada henti


Selasa, 21 Desember 2010 / 10:18 WIB
Peluang bisnis dari si buah hati tiada henti


Reporter: Rivi Yulianti | Editor: Tri Adi

Di kota besar, makin banyak orang tua yang menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini. Tentu saja, ini menjadi peluang usaha yang menarik bagi mereka yang ingin terjun di dunia pendidikan.

Salah satunya, Twinkle Stars Early Childhood Center. Lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Yayasan Bintang Kemenangan Bakti Bangsa ini menawarkan pendidikan anak usia dini, mulai dari usia dua hingga enam tahun. Setelah berdiri selama 12 tahun, mulai 2010 ini, pihak yayasan menawarkan waralaba Twinkle Stars.

Astuti Astrit, Marketing Waralaba Twinkle Stars mengatakan, daya tarik sekolah ini adalah kurikulumnya yang bersifat internasional. Yakni, menggunakan metode montessori dan brain gym, serta menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi pengantar belajar.

Agar bisa menjadi mitra Twinkle Stars, Anda harus mengeluarkan investasi sebesar Rp 765 juta. Nilai ini sudah termasuk biaya kemitraan untuk lima tahun sebesar
Rp 300 juta.

Sisanya, biaya untuk membeli alat peraga dan materi pendidikan, papan nama, launching promo (brosur dan spanduk), serta training bagi sumber daya manusia (SDM). "Khusus untuk biaya kemitraan bisa dicicil selama tiga kali selama 18 bulan pertama," ujar Astuti.

Namun, nilai investasi itu belum termasuk sewa tempat. Pewaralaba juga menetapkan persyaratan lokasi: bangunan seluas minimal 450 m2, kapasitas parkir 10 mobil, listrik 5.500 watt, satu jaringan telepon dan faksimile, serta jaringan internet.

Astuti menyarankan, sebaiknya mitra memilih rumah yang memiliki halaman dan parkiran luas sebagai lokasi, demi kenyamanan siswa. Sewa tempat biasanya Rp 4,5 juta per bulan.

Perkiraan balik modal sekitar 2,5 tahun. "Asumsinya, jumlah murid minimal 55 anak per kelas per tahun," ujarnya. Setiap tahun, Twinkle Stars membuka tiga kelas.

Biaya per tahun untuk mengikuti kelas toddler (2 sampai 4 tahun) Rp 5,365 juta, kelas preschool A (4 sampai 5 tahun) Rp 5,719 juta, kelas preschool B (5 sampai 6 tahun) Rp 7,645 juta. Astuti memperkirakan perolehan omzet Rp 68 juta sebulan.

Kapasitas maksimal murid untuk tiap kelas adalah 80 orang. Sedangk, SDM minimal yang harus ada untuk bisa mengoperasikan sekolah ini adalah, 8 guru, 1 administrasi, serta 1 office boy.


Sedang naik daun

Menurut Itta Supit Ginting, Ketua Umum Waralaba & License Indonesia (Wali), tren lembaga pendidikan anak usia dini memang sedang booming dua tahun belakangan ini. "Ini waralaba yang prospeknya bagus saat ini," ujarnya.

Namun, calon terwaralaba harus memperhatikan kreativitas pelaku bisnis. Artinya, harus ada prioritas yang ditonjolkan untuk bisa bersaing. Misalnya, tenaga SDM ekspatriat, peralatan canggih, atau fasilitas super-lengkap.

Itta juga melihat, konsumen kalangan menengah ke atas lebih memilih lembaga pendidikan usia dini waralaba asing, karena anggapan bahwa gurunya native, peralatan bagus, dan bahasa pengantarnya Inggris. Jadi, waralaba lokal sebaiknya menyasar kalangan menengah saja, tidak usah bersaing demi mendapat pangsa yang sama dengan waralaba asing. "Toh, pangsa pasarnya sudah ada untuk masing-masing kok, tidak akan rebutan," ujarnya.

Twinkle Stars Early Childhood Center
Jl. Cilandak Tengah Raya No. 5
Jakarta Selatan
Telp. (021) 7690674

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×