Reporter: Gloria Natalia | Editor: Tri Adi
Gloria Natalia, Fahriyadi
Manis asin laba martabak Mr. Black
Menilik tawaran kemitraan martabak dari Mr Black, Bandung
Makanan jenis martabak memang memiliki banyak penggemar. Wajar kalau kita dengan sangat mudah bisa menjumpai penjaja martabak di berbagai tempat.
Meski usaha ini sudah sangat banyak pemainya, peluang bisnisnya nyatanya masih cukup terbuka. Buktinya, waralaba ataupun kemitraan martabak saat ini masih banyak diminati. Salah satunya yaitu kemitraan martabak Mr. Black. Gunawan, pemilik kemitraan Mr. Black mengaku usai mengikuti pameran waralaba November kemarin di Jakarta, menerima proposal kemitraan dari 200 pemodal.
Dari investor sebanyak itu, dalam waktu dekat, ada 15 mitra yang sudah akan mendirikan gerai Mr. Black. Ini melebihi target Gunawan yang awalnya hanya berharap bisa menjaring lima orang mitra hingga penghujung tahun ini.
Banyaknya peminat, klaim Gunawan, karena melihat prospek usaha martabak masih tetap gurih di tengah ketatnya persaingan. "Toh, martabak sudah dianggap makanan sehari-hari," kata Gunawan.
Saat ini, Gunawan sendiri telah memiliki enam buah gerai Mr. Black. Lima gerainya berada di Bandung, Jawa Barat, tepatnya berada di Jalan Abdul Rahman Saleh, Buah Batu, Pasir Koja, Pasteur, Hyper Square Paskal, dan Lotte Mart Festival City Link. Satu gerai lainnya berada di Pesanggrahan Kedoya, Jakarta Barat.
Konsep roda tiga
Berbeda dengan gerai martabak lainnya, Gunawan mengusung konsep gerai mobile alias bergerak dengan menggunakan motor roda tiga. Itu sebabnya, kemitraan Mr. Black cukup mahal sampai Rp 100 juta. Selain untuk pembelian sepeda motor roda tiga, biaya kemitraan juga untuk pembelian bahan baku untuk 400 loyang, training karyawan selama dua minggu, survei lokasi. "Investasi ini untuk masa lima tahun," kata dia.
Dalam menjalin kemitraan, Gunawan tida akan meluluskan semua calon mitranya jika lokasi mangkal mitra tidak sesuai dengan kriterianya. "Lokasinya harus di sekitar mal dengan kepadatan lalu lintas kendaraan yang tinggi," saran dia.
Jika sesuai dengan kriteria, kemungkinan, mitra berpotensi bisa mendapatkan omzet hingga Rp 25 juta perbulan, seperti pendapatan yang diraup di setiap gerai Gunawan. Jika sudah begitu, kemungkinan balik modal menjadi lebih cepat yaitu kurang dari satu tahun. "Dari omzet Rp 25 juta itu, laba bersih bisa Rp 11 jutaan," klaim dia.
Usaha yang sudah dirintis oleh Gunawan sejak 2006 ini mempunyai dua jenis martabak unggulan. Pertama yaitu martabak manis dengan tiga rasa berbeda: rasa original dengan kulit martabak berwarna kuning, rasa capucino dengan warna kulit beige, rasa cokelat dengan warna kulit hitam. Kedua, martabak asin. Martabak jenis ini mempunyai dua kategori rasa yakni original dengan isi daging sapi yang diolah dengan bumbu teriyaki.
Sedangkan kategori kedua adalah martabak asin spesial cordon blue yang pada bagian tengah ditaburi keju. Martabak yang rata-rata berukuran 22 sentimeter itu dijual dengan harga Rp 27.000 hingga Rp 31.000 per buah.
Khoerussalim Ikhsan, pakar konsultan waralaba, menilai investasi yang ditetapkan oleh Mr. Black tersebut terlalu tinggi. Selain itu, dengan prediksi omzet Rp 25 juta per bulan dan balik modal satu tahun juga terlalu optimistis. "Saya menyarankan Mr. Black mengevaluasi kembali hitung-hitungannya," saran dia.
Agar bisa bersaing, Khoerussalim menyarankan Mr. Black untuk terus berinovasi dan memperkuat karakter martabak sebagai camilan cepat saji.
Mr. Black
Jl. Terusan Pasirkoja 343, Bandung, Jawa Barat
Telp. 022-6015076
Hp. 022 - 91508060
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News