kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Brianne angkat ekonomi warga lewat koran bekas


Kamis, 08 November 2012 / 12:30 WIB
Brianne angkat ekonomi warga lewat koran bekas
ILUSTRASI. Personel keamanan AS berjaga saat upacara penyerahan pesawat A-29 Super Tucano dari AS kepada pasukan Afghanistan, di Kabul, Afganistan 17 Sep 2020. ISIS ancam bandara Kabul, pasukan AS siapkan rencana evakuasi alternatif.


Sumber: Kontan 8/11/2012 | Editor: Havid Vebri

Sejak tahun 2009, Brianne Novianti menggeluti usaha kerajinan dari kertas koran bekas di Yogyakarta. Di bawah bendera usaha Dluwang Art, ia memproduksi aneka produk kerajinan.

Diantaranya dompet, tas kerja, tas sekolah, tas santai, vas bunga, bungkus kado, serta berbagai bentuk sandal, dan masih banyak lagi. Kendati terbuat dari koran bekas, produk kerajinan Brianne ini mendapat sambutan positif dari pasar.

Setiap mendapat pesanan dalam jumlah besar, ia selalu melibatkan warga sekitar tempat tinggalnya untuk ikut membantu membuat kerajinan dari koran bekas. "Warga satu RW (rukun warga) saya libatkan," kata Brianne yang bermukim di Desa Seyegan, Sleman, Yogyakarta ini.

Ia mengaku, sudah melibatkan warga sekitar sejak awal menekuni usaha. Mayoritas warga yang dilibatkan merupakan ibu-ibu rumah tangga.

Ia bilang, warga senang dilibatkan dalam usahanya itu. Sebab, bisa membantu menambah penghasilan mereka. Apalagi, mayoritas warga desa itu umumnya petani yang berpenghasilan serba terbatas.

Sebelum dilibatkan dalam produksi, warga ini sudah dilatih terlebih dulu. Mereka diajari cara membuat pelbagai produk dari koran bekas. Warga pun akan dibayar sesuai dengan jumlah produk yang dapat mereka hasilkan.

Umumnya, mereka membuat produk di rumah masing-masing. "Terkadang warga membuat produk sambil bertani, mengasuh anak atau saat sedang lowong," ujar Brianne.

Proses pembuatan kerajinan koran bekas ini sendiri melewati beberapa tahap. Kebanyakan warga dilibatkan dalam membuat lintingan kertas koran.
Satu koran dipotong dalam ukuran 5 centimeter (cm) dan digulung dengan teknik sesuai kebutuhan Dluwang Art.

Selain itu, ada juga warga yang dilibatkan di bagian penjahitan dan pengeleman. Brianne sendiri hanya memiliki tiga orang karyawan tetap. Mereka ini mendapat tugas mengurus bagian pemasaran dan warga desa binaan.

Sampai saat ini, Brianne masih terus berupaya membesarkan usahanya. Misal, dengan menambah berbagai varian produk yang dihasilkan. Ia berharap, bila usahanya semakin besar bisa memberikan penghasilan tambahan lebih banyak lagi kepada warga desa. "Semoga warga desa binaan saya semakin banyak," katanya.

Saat ini, dalam sebulan, Dluwang Art bisa memproduksi sebanyak 1.000 hingga 1.500 aneka produk kerajinan. Jika permintaan pasar sedang tinggi, produksi bisa lebih banyak lagi.

Brianne menjual produk kerajinannya mulai harga Rp 20.000 - Rp 100.000. Dari usaha ini, ia bisa meraup omzet Rp 35 juta - Rp 50 juta per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×