kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Bisnis toko kue masih laris manis


Minggu, 22 September 2013 / 13:49 WIB
Bisnis toko kue masih laris manis
ILUSTRASI. Umat Muslim melakukan sholat malam pada malam 27 Ramadhan di Masjidil Haram selama bulan suci Ramadhan, di kota suci Mekah, Arab Saudi, Rabu (27/4/2022). Saudi Press Agency/Handout via REUTERS


Reporter: Revi Yohana, Marantina, Pratama Guitarra, Noor Muhammad Falih | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kue atau cake termasuk kudapan yang digemari berbagai kalangan, dari  anak-anak hingga orang tua. Jenis makan yang bisa ditampilkan dalam berbagai kreasi ini bisa muncul di berbagai momen, seperti ulang tahun,  pernikahan atau momen-momen spesial lainnya.

Inilah yang memacu bisnis toko kue bisa tumbuh subur. Kali ini, KONTAN mengulas tiga kemitraan toko kue, yaitu Takadeli Cake Beautique, Asia Waffle Utama (Waffleicious), dan Shireen Cake Shop. Pada umumnya, usaha mereka terus tumbuh, walaupun ada pula yang stagnan.

Sama seperti usaha kuliner lain, usaha toko kue memang harus digeluti secara serius di tengah persaingan yang ketat dengan banyak kompetitor. Tertarik menjajal usaha toko kue, simak, strategi para pemilik toko kue berikut ini.

 Asia Waffle Utama (Waffleicious)

Asia Waffle Utama berdiri sejak 2009 di Solo, Jawa Tengah di bawah bendera CV Nirvana Setiabudi. Pemilik usaha ini, Adi Bagus, mulai menawarkan kemitraan pada Februari tahun lalu.

Ketika diulas KONTAN  pada Mei 2012, usaha yang mengusung menu kue waffle ini sudah memiliki 15 outlet. Lokasinya tersebar di Solo, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, dan Banjarmasin. Empat outlet milik pusat, sedangkan sebelas outlet lainnya milik mitra.

Kemudian, pada Oktober lalu, Adi melakukan re-branding nama Asia Waffle menjadi Waffleicious. Menurutnya, strategi ini ditempuh guna lebih menyesuaikan brand dengan target pasar yang dibidik. "Kami juga menyajikan konsep baru dengan harga produk yang sedikit dinaikkan," terangnya.

Konsep baru Waffleicious terlihat dari inovasi produk yang ditawarkan. Sebelumnya, empat varian rasa wafflegan hanya menggunakan topping tabur, seperti chocochips dan keju. Kini, Waffleicious menawarkan aneka topping baru, seperti cokelat leleh, stroberi leleh, dan aneka buah segar.

Strategi tersebut terbilang berhasil. Buktinya, sejak re-branding,  hingga kini, Adiberhasil menggaet 11 mitra baru yang masing-masing mendirikan satu outlet. Jadi, kini, total sudah ada 26 outlet Waffleicious yang berada di bawah naungan CV Nirvana Setiabudi.

Paket investasi yang ditawarkan Wafflecious masih sama, yaitu senilai Rp 45 juta.Paket ini mengusung konsep outlet atau gerai di mal. Mitra berhak mendapatkan booth, waffle maker, bahan baku untuk 200 buah waffle, media promosi,dan seragam karyawan. Dalam kerjasama ini tidak ada franchise fee.

Menurut Adi, penawaran Wafflecious lebih menarik, sebab harga paket masih sama, sementara, harga jual produk lebih tinggi. Tahun lalu, harga jual waffle berkisar Rp 10.000 - Rp 15.000 per porsi, sedangkan sekarang berada di kisaran Rp 13.000 hingga Rp 20.000 per porsi.

Ia mengklaim, harga jual menu terpaksa dikerek, lantaran kenaikan harga sejumlah bahan baku. "Namun, mitra jadi bisa kembali modal lebih cepat," ujarnya. Adi yakni, bisnis toko kue waffle masih menarik digeluti, sebab masih terbilang jarang yang bermain di bisnis ini.

Supaya bisa terus berkembang, selain inovasi produk,  ia juga memperkuat promosi. Cara yang paling sering ditempuhnya, yakni promosi lewat internet, penyebaran brosur dan iklan di surat kabar. Hingga penghujung tahun ini, setidaknya ia menargetkan outlet milik mitra bisa bertambah menjadi 20 outlet.

Takadeli Cake Beautique

Toko kue ini didirikan Hendarsyah di Batam pada 2003. Takadeli Cake Beautique baru menawarkan konsep waralaba sejak tiga tahun silam.
Saat diulas KONTAN, Juli 2011, sudah ada sembilan gerai Takadeli yang tersebar di Batam, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Ambon, dan Jakarta. Rinciannya: enam gerai milik pusat, sementara tiga gerai kerjasama dengan mitra.

Nah, dalam dua tahun terakhir, Hendarsyah berhasil menggaet dua mitra baru. Alhasil, kini total ada 11 gerai Takadeli yang beroperasi. Walau persaingan kue cukup ketat, ia menilai, bisnis toko kue yang ia kelola masih berjalan bagus. Ia optimistis, usaha toko kue masih berprospek cerah, asalkan bisa   mempertahankan kualitas produk dan pandai mengemas cara pemasaran.

Berbekal dua strategi itu, Hendarsyah berambisi menjadikan Takadeli Cake sebagai salah satu agen toko kue terbesar di tanah air. Makanya, ia masih gencar menawarkan paket kemitraan.

Namun, seiring kenaikan harga sejumlah barang, Hendarsyah pun mengerek besaran paket investasi, dari semula Rp 146 juta, menjadi Rp 150 juta. Mitra berhak menggunakan nama Takadeli Cake Baeautique selama lima tahun, serta mendapat pasokan kue dan cake dari pusat setiap hari.

Namun, paket investasi itu belum termasuk biaya sewa tempat dan perlengkapan outlet. Meski begitu, harga jual produk masih berada di kisaran yang sama dibanding tahun lalu, yakni mulai dari 125.000 hingga Rp 5 juta untuk satu paket cake. Selain itu, Takadeli menawarkan layanan dekorasi kue sesuai permintaan konsumen.


Shireen Cake Shop

Bisnis toko kue milik selebritas Shireen Sungkar ini berdiri di Bandung, Jawa Barat pada Januari 2012. Untuk mengembangkan bisnisnya,  ia mulai menawarkan kemitraan pada Agustus tahun lalu di bawah pengelolaan PT Best Waralaba.

Sayang, hingga kini Shireen Cake Shop belum berhasil menggaet mitra. Jadi, gerai yang beroperasi masih satu unit, milik pusat. Executive Marketing PT Best Waralaba Reno Syafruddin mengklaim, kesibukan Shireen sebagai entertainer menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan kemitraan. "Shireen belum bisa fokus untuk mengurus bisnis ini," ujarnya.

Menurutnya, selama ini, ada beberapa calon mitra yang tertarik untuk bekerja sama. Akan tetapi, karena belum mendapatkan tempat usaha yang bagus, ia belum membuat kesepakatan. "Lokasi kami di Bandung juga menjadi salah satu hambatan,  karena kebanyakan permintaan yang masuk dari calon mitra di luar Pulau Jawa," papar Reno.

Meski begitu, Reno tetap optimistis, peluang bisnis toko kue masih terbuka lebar. Makanya, ia tetap menawarkan paket kemitraan seperti tahun sebelumnya. Ada tiga pilihan paket investasi, yakni mulai Rp 195 juta-Rp 295 juta. Sekitar 30% dari investasi itu untuk biaya franchise fee.

Sisanya, investment fee yang digunakan untuk promosi, perlengkapan masak, perlengkapan toko kue, seperti kursi dan peralatan makan, bahan baku awal, serta pelatihan karyawan.

Mitra Shireen Cake Shop diproyeksikan bisa meraup omzet berkisar Rp 90 juta hingga Rp 180 juta per bulan. Dengan laba bersih 30%, mitra ditargetkan bisa balik modal dalam waktu 16 bulan hingga 21 bulan. Pihak pusat akan mengutip biaya royalti sebesar 5% dari omzet bulanan.

Reno menegaskan, tidak ada perubahan pada menu maupun harga kue yang ditawarkan di Shireen Cake Shop. Sekadar gambaran, Shireen Cake Shop menyajikan aneka cake, seperti cheese cake, cupcake, mousse, blackforest, dan beragam kue tart. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 12.000 per potong, hingga Rp 150.000 per loyang.

Reno belum bersedia  buka-bukaan soal target bisnis Shireen Cake Shop. Namun, katanya, mulai tahun depan, Shireen akan kembali gencar mengurus bisnis, termasuk menggaet mitra.           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×