Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Halodoc mengumumkan pendanaan saham terbaru seri B sebesar US$ 65 juta yang dipimpin oleh UOB Venture Management. Termasuk beberapa investor baru lainnya seperti Singtel Innov8, Korea Investment Partners, dan WuXi AppTec serta beberapa investor Halodoc terdahulu.
Jonathan Sudharta, Founder dan Chief Executive Officer Halodoc menjelaskan bahwa dalam dua tahun terakhir perusahaan rintisannya terus alami perkembangan pesat.
"Sampai hari ini, Halodoc telah memberikan layanan kesehatan yang nyaman dan terpercaya bagi 2 juta penggunanya setiap bulan, dimana setengahnya berada di luar Pulau Jawa. Terdapat potensi yang besar bagi kami untuk memanfaatkan teknologi guna memperluas jangkauan layanan kesehatan konvensional, serta menyediakan akses kesehatan yang lebih baik bagi populasi besar Indonesia," tuturnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Senin (4/3).
Disebutnya investasi dan kerja sama strategis tersebut memungkinkan perusahaan untuk mempercepat upaya dalam pembangunan platform digital yang dapat meningkatkan akses dan kenyamanan bagi jutaan pengguna di Indonesia. Rencananya Halodoc akan menggunakan dana tersebut untuk kelanjutan pembangunan teknologi dan infrastruktur layanan kesehatan, sekaligus memperluas kerjasama strategis dengan berbagai rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan di Indonesia.
Pendanaan terbaru tersebut disebutnya juga akan digunakan untuk menyempurnakan layanan kesehatan baik online ataupun offline melalui kerjasama dengan sejumlah rumah sakit dan mitra penyedia jasa asuransi selama 2019.
Asal tahu saja, sepanjang 2018 penggunaan platform Halodoc meningkat sebesar 2.500% melebihi ekspektasi awal yang mencerminkan tingginya permintaan akan kenyamanan dan kemudahan akses layanan kesehatan.
Sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk sekitar 260 juta jiwa yang tersebar di 17.000 pulau, akses layanan kesehatan yang andal dan dapat dipercaya masih menjadi salah satu masalah besar di beberapa wilayah di Indonesia.
Berdasarkan data Frost and Sullivan, nilai industri kesehatan di Indonesia diperkirakan akan mencapai US$ 21 triliun pada 2019, meningkat dari US$ 7 triliun di 2014. Dengan begitu, Halodoc disebut memegang peranan penting dalam mentransformasikan sektor kesehatan melalui pemanfaatan teknologi yang mutakhir dan solusi yang inovatif.
Halodoc sendiri dinobatkan sebagai “Most Innovative Start-up in Asia” pada November 2018 oleh Galen Growth Asia, sebuah organisasi yang mengamati ekosistem startup kesehatan di Asia Pasifik.
Kian-Wee Seah, Managing Director dan CEO UOB Venture Management berharap investasi yang diberikan semakin memampukan Halodoc untuk terlus memperluas layanannya.
“Visi Halodoc adalah menggunakan teknologi untuk memperluas akses pelayanan kesehatan berkualitas dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kesehatan yang terbatas di negara yang luas seperti Indonesia. Investasi kami di Halodoc ini merefleksikan pendekatan investasi bertanggung jawab untuk mendukung kemajuan ekonomi dan sosial,” tururnya.
Sedangkan Edgar Hardless, CEO Singtel Innov8, menilai bahwa Halodoc memiliki nilai lebih lantaran dampak besar yang diberikan. “Halodoc memiliki posisi strategis dalam menciptakan dampak besar terhadap ekosistem layanan kesehatan di Indonesia yang lebih baik dan kami sangat senang dapat menjadi bagian dari perjalanan tersebut," tambahnya.
Halodoc sendiri telah bekerja sama dengan lebih dari 1.400 rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan di Indonesia guna meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit. Kerja sama ini memungkinkan penggunanya untuk memangkas waktu tunggu di apotek serta memanfaatkan kemudahan layanan asuransi pada kunjungan ke rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News