kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indrawan melihat krisis sebagai peluang bisnis (1)


Rabu, 05 Januari 2011 / 14:20 WIB
Indrawan melihat krisis sebagai peluang bisnis (1)


Reporter: Mona Tobing | Editor: Tri Adi

Berawal dari keinginan membangun mental bangsa, Indrawan Nugroho mengembangkan usaha pelatihan dan konsultan sumber daya manusia, Kubik Training and Consultancy. Kini, usahanya sudah memiliki basis klien yang cukup besar di Indonesia. Dalam sehari, Kubik memberikan empat pelatihan di kota berbeda.

Krisis moneter atawa krismon yang menghantam Indonesia pada 1997-1998 menginspirasi Indrawan Nugroho membangun bisnis jasa konsultasi untuk perusahan yang goyah. Di 1999, ia pulang ke Tanah Air setelah mengantongi gelar Bachelor of Commerce dari The University of Melbourne.

Indrawan melihat fenomena perusahaan yang banyak tumbang karena mentalitas para pekerja yang tidak memiliki daya juang tinggi untuk dapat keluar dari jeratan krisis ekonomi.

Berbekal ilmu psikologi serta pengalaman sebagai seorang trainer yang telah memberikan seminar dan pelatihan pengembangan diri ke pelbagai jenis audiens, mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, dokter, instansi pemerintahan, hingga lembaga permasyarakatan, Indrawan mantap masuk dalam bisnis jasa konsultasi.

Bersama rekannya, ia mendirikan lembaga konsultasi perusahaan yang menawarkan jasa pelatihan dan konsultasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan organisasi dengan bendera: Kubik Training and Consultancy. "Mental adalah aset penting untuk manusia. Saat krisis, harga barang boleh jatuh, keuntungan minim, tapi semangat tidak boleh surut, meski semua terlihat sulit," katanya.

Tak butuh waktu lama, Indrawan berhasil menjaring perusahaan-perusahaan dari skala kecil hingga besar untuk melayani jasa di bidang konsultasi SDM. "Saat itu, kebutuhan perusahaan untuk memiliki SDM yang mau bangkit dan memiliki inovasi yang kreatif sangatlah tinggi," ungkap dia.

Indrawan mengamati, sebagian pekerja kala itu sibuk menyalahkan kondisi lingkungan dan kebjikan yang merugikan mereka. Padahal, dengan terus menyalahkan lingkungan, saat itulah Anda telah menodai mentalitas dan keyakinan anda untuk maju. "Perlu ada kontrol diri sendiri untuk minimalisir semangat negatif," ujarnya berapi-api.

Setelah krismon lewat, misi Kubik pun berubah dengan menyesuaikan kebutuhan dari perusahaan klien. Apalagi, krisis keuangan yang bersumber di Amerika Serikat pada 2008 hanya menyerempet sedikit ke Indonesia.

Kubik pun mengubah pola pekerjaan yang tadinya membangun mentalitas dan kepercayaan diri menjadi membantu perusahaan-perusahaan untuk go international. "Mereka tak hanya bertahan tapi juga berkembang sambil melatih mental untuk tidak hanya jago kandang," katanya.

Tentu saja, kejelian Indrawan melihat prospek bisnis konsultasi SDM sebagai sebuah ladang uang pun terbukti. Ia sukses membesarkan Kubik yang kantor perwakilannya sekarang tersebar di pelbagai penjuru nusantara dan memiliki klien perusahaan ternama, seperti Telkom, Astra, Pertamina, CIMB Niaga, Bank Mandiri, hingga Kompas Gramedia.

Meski nama Kubik telah tersohor dan menjadi langganan dari perusahaan besar, Indrawan tak pernah membatasi kliennya. Ia bilang, misi Kubik adalah memberikan yang terbaik dalam proses pemberdayaan individu dan organisasi untuk menghasilkan SDM yang sukses dan mulia.

Indrawan berupaya tak pernah membeda-bedakan kliennya, baik yang berskala kecil atau perusahaan besar. Baginya, ada hal lain yang lebih penting dari sekadar mendapat untung atau membesarkan Kubik. Yaitu, membantu perusahaan tumbuh dan maju, agar ekonomi Indonesia lebih kuat di masa depan.

Selain pelatihan, seminar dan konsultansi berkala, Kubik juga memberikan buku, jurnal dan video CD sebagai bagian dari layanan kepada klien. Bisa dibilang, penggunaan buku, jurnal serta video CD adalah usulan dari Indrawan yang menyisipkan hobinya menulis dan membuat film, sebagai salah satu media pendukung pengembangan proses seminar dan pelatihan.

Kubik mematok biaya jasa sebesar Rp 75 juta selama tiga hari untuk 30 orang, yang pesertanya mulai dari level staf hingga direktur. Kemudian, untuk seminar selama dua jam, Kubik mematok harga dari Rp 50 juta hingga Rp 90 juta per hari. Dalam sehari, Kubik bisa mendapatkan hingga 4 pesanan per hari dari kota yang berbeda.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×