Reporter: Pratama Guitarra, Marantina | Editor: Havid Vebri
Hari kasih sayang atau valentine tinggal beberapa hari lagi. Biasanya, hari kasih sayang atawa Valentine menjadi momentum yang pas buat menyatakan kasih sayang, terutama di kalangan anak muda dan remaja.
Nah, bila dulu menyatakan kasih sayang atau cinta identik dengan memberikan bunga, kini banyak orang lebih suka menyatakan atau menunjukkan cintanya dengan sepotong cokelat.
Tak pelak, perayaan hari Valentine turut mendongkrak omzet pebisnis cokelat. Buktinya, menjelang hari Valentine yang jatuh pada Jumat (14/2) ini, banyak produsen makanan cokelat mulai banjir pesanan.
Dwiyanti, Manajer Operasional Chocoklik di Purwokerto, Jawa Tengah, mengatakan, setiap menjelang Valentine, tokonya selalu kebanjiran order. Cokelat dengan aneka kemasan, corak dan bentuk sengaja dibikin buat menarik minat pelanggan. "Mulai akhir Januari kemarin sudah ada banyak pemesannya," tuturnya.
Makanya, sejak awal Februari pihaknya langsung menyetok cokelat dalam jumlah banyak. Dwiyanti tak ingin seperti kejadian saat Valentine tahun lalu dimana ia kehabisan stok saat permintaan masih tinggi. "Februari tahun lalu kami kehabisan stok lantaran banyak pemesan," ujarnya.
Karenanya, kini ia memperbanyak stok. Untuk menarik pelanggan, aneka desain cokelat buatannya ia pajang di tempat displai. Cokelat bikinannya ada yang berbentuk hati, boneka, bunga dan masih banyak lagi. "Tapi kebanyakan kami membuat coklat berbentuk hati, karena itu yang paling tinggi peminatnya," jelas Dwiyanti.
Ia mengklaim, harga cokelat buatannya terjangkau. Ia membanderol harga bervariasi mulai Rp 6.500 sampai Rp 25.000 per buah, tergantung model dan ukurannya. Selain menjual satuan, Chocoklik juga menjual paket atau parsel cokelat yang dibanderol harga hingga Rp 75.000 per parsel.
Menurut Dwiyanti, seluruh desain dan model cokelat itu dikerjakan sendiri. "Kami hanya membeli coklat bubuk asli saja lalu diolah sendiri," terangnya.
Selama perayaan Valentine ini, ia bisa mengantongi omzet mulai Rp 20 juta hingga Rp 25 juta. sementara omzet di hari biasa jauh di bawah itu.
Khusnul Afifha, pemilik Pepe Coklat di Pasuruan, Jawa Timur juga merasakan berkah Valentine. Permintaan cokelat sebagai kado pada hari Kasih Sayang diakuinya meningkat. Khusnul mulai menjajakan cokelat praline atau homemade sejak tahun 2012.
Ia mengaku, order cokelat di toko online-nya sudah menanjak pada akhir Januari. Jika biasanya Khusnul hanya mengantongi omzet Rp 5 juta per bulan dari bisnis ini, saat Valentine omzetnya meningkat hingga lebih dari dua kali lipat. “Valentine belum datang saja saya sudah bisa dapat omzet Rp 10 juta,” ujar perempuan yang juga berprofesi sebagai guru ini.
Cokelat yang dijual selama Februari mayoritas berbentuk hati. Ia mematok harga mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 100.000 per buah, tergantung ukurannya. Menurut Khusnul, konsumennya di hari Valentine tersebar di berbagai daerah, dari Jabodetabek, Bandung bahkan juga Solo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News