kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mari berjualan notebook ramah lingkungan


Rabu, 19 Januari 2011 / 13:45 WIB
Mari berjualan notebook ramah lingkungan


Reporter: Dharmesta, Rivi Yulianti | Editor: Tri Adi

Kesadaran masyarakat akan kelestarian alam semakin meningkat. Tentu saja ini memaksa produsen notebook atau komputer jinjing ramai-ramai membuat produk yang lebih ramah lingkungan. Pelbagai cara mereka lakukan untuk melahirkan notebook itu.

Isu pemanasan global membuat pelbagai sektor usaha gencar melahirkan produk-produk yang lebih ramah lingkungan. Tak ketinggalan produsen notebook atawa komputer jinjing. Sebut saja, Acer, Toshiba, Lenovo, Asus, dan HP. Mereka memproduksi notebook yang diklaim menghasilkan lebih sedikit racun bagi alam.

Acer, misalnya, awal tahun ini meluncurkan dua seri Acer Aspire terbaru, yakni 3811TZ dan 3811TZG. Berbeda dengan pendahulunya, kedua notebook itu bebas kandungan Polyvinyl chloride (PVC).

PVC lazim dipakai dalam industri konstruksi, mainan, elektronik, pipa, dan pelapis kabel. Bahan ini sangat disukai karena harganya murah, kuat, serta tahan terhadap minyak, bahan kimia, sinar matahari, dan cuaca ekstrem.

Namun, PVC memiliki sisi negatif, yaitu sulit terurai dan mengeluarkan racun dioxin yang bersifat kumulatif, sehingga berbahaya bagi makhluk hidup.

Untuk membuat notebook yang ramah lingkungan, Acer menganti PVC dengan Diisononyl Pthalate (DINP) yang mudah terurai dan aman bagi kesehatan. Hanya saja, penggunaan DINP membuat notebook buatan Acer lebih mahal. Sebab, DINP memang lebih mahal 30% ketimbang PVC.

Tapi, Astrid Irawati Warsito, Public Relation PT Acer Indonesia, menuturkan, sampai saat ini, Acer Aspire 3811TZ dan 3811TZG belum masuk ke pasar Indonesia. "Paling cepat pertengahan tahun ini baru akan dijual di sini," ujar Astrid.

Acer Aspire 3811TZ dan 3811TZG makin ramah lingkungan lantaran dibekali dengan prosesor Intel Core 2 Duo ULV, yang mampu menghemat konsumsi daya listrik sampai 40%.

Toshiba juga menghadirkan notebook ramah lingkungan, yakni Portege T130. Notebook ini bahkan berhasil meraih penghargaan tertinggi dari Electronic Product Enviromental Assesment Tool (EPEAT), karena sangat hemat energi dengan layar LED backlit yang bebas raksa, cadmium, dan zat berbahaya lain.

Devi Yosita, Marketing Communication Manager Computer System Division PT Toshiba Indonesia mengatakan, perusahaannya selalu mengedepankan produk-produk yang ramah lingkungan dan hemat energi. "Produk-produk yang ramah lingkungan akan menciptakan nilai dan menolong hidup yang lebih kaya dan beragam, juga tentunya mengurangi dampak terhadap lingkungan global," ungkap Devi.

Sekarang ini, Toshiba menerapkan konsep Eco Style supaya lebih banyak menggunakan fasilitas manufaktur dan proses produksi yang dapat meminimalkan dampak buruk bagi lingkungan hidup.

Selain dua produsen itu, ada juga Lenovo yang meluncurkan notebook yang ramah lingkungan dengan nama Lenovo Thinkpad L series. Produk ini layak menyandang gelar notebook ramah lingkungan karena memakai bahan-bahan dari produk daur ulang.

HP dan Asus tentu tak mau mendapat cap sebagai perusak lingkungan. Itu sebabnya, HP, contohnya, menghadirkan Probook Series, yaitu 4410s, 4510s, dan 4710s yang tentu saja mereka klaim ramah lingkungan karena menggunakan komponen LCD dan baterai yang bebas merkuri.

Sedangkan, Asus mengeluarkan U43Jc Bamboo Series yang juga ramah lingkungan. Pasalnya, terbuat dari 100% bubur kertas yang berasal dari bambu dan kain non-woven yang dapat didaur ulang. Asus juga menggunakan bambu sebagai pengganti material plastik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×