Reporter: Silvana Maya Pratiwi | Editor: Hendra Gunawan
Kartu undangan pada momen penting seperti pernikahan merupakan salah satu hal yang harus dipersiapkan secara matang oleh calon mempelai. Sebagian orang tidak keberatan merogoh kocek lebih dalam untuk bisa memiliki undangan unik dan tidak pasaran agar bisa menjadi kenangan sepanjang masa.
Ini membuat kreasi bentuk dan bahan undangan makin beragam. Saat ini kartu undangan yang sedang banyak diburu oleh calon pengantin adalah undangan yang lebih terkesan kasual dan lebih modern.
Lilis, salah satu pengusaha undangan asal Yogyakarta, mengatakan, kartu undangan berkonsep unik cukup banyak peminatnya sesuai dengan keinginan masing-masing pasangan. Saat ini yang sedang banyak dicari diantaranya undangan yang berbentuk seperti pasport, bloknote, bentuk amplop, bentuk gulungan, hingga kipas.
Wanita yang sudah menekuni bisnis cetak undangan sejak 2006 ini bilang, yang paling laris adalah wedding pasport. Seperti namanya, undangan ini selayaknya passport namun isinya disesuaikan dengan foto pasangan dan berbagai informasi mengenai jadwal resepsi pernikahan. Harga jualnya beragam mulai dari Rp 2.900 hingga Rp 5.500 per unit. "Harga tergantung banyaknya kertas yang dibutuhkan," ujarnya.
Menurut Lilis, untuk pemesanan kartu undangan pernikahan unik kebanyakan berasal dari luar Jawa. Selain melalui sistem online di situs omahdesain.com, Lilis juga menawarkan jasa cetak undangan melalui gerainya Oemah Desain di Yogyakarta dan empat gerai lainnya yang tersebar di Semarang dan Bantul.
Dia sudah memproduksi ratusan produk undangan pernikahan mulai dari undangan soft cover, hard cover, semi hard cover, undangan unik, dan undangan eksklusif. Lilis mengaku bisa meraup omzet hingga Rp 15 juta per bulan.
Pengusaha undangan lainnya adalah Benhard Utama yang mengusung nama usaha Juragan Sovenir. Ia sudah berbisnis cetak undagan sejak tahun 2010.
Saat ini Juragan Souvenir menerima pesanan pembuatan kartu pernikahan unik mulai dari undangan bambu, undangan kipas, undangan abadi, undangan pasport, undangan kalender, poster film, undangan pop art, undangan kertas memo, dan masih banyak lagi. "Yang paling laris saat ini undangan bambu," ujarnya.
Harga jual yang ditawarkan beragam mulai dari Rp 10.000–Rp 25.000 per unit. Harga jual tergantung aplikasi yang diminta mulai dari pita, keras kalvir, belt, dan lain-lain. Dalam sebulan, ia bisa menerima pesanan khusus untuk undangan unik sebanyak 15 klien dengan omzet yang didapat bis mencapai Rp 50 juta per bulan.
Benhard mengaku konsumennya sebagian besar berasal dari luar Yogyakarta. Selain menjual secara online melalui situs juragansouvenir.com, dia juga memiliki gerai di Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News