kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menimbang tawaran bisnis ayam bakakak


Kamis, 07 Februari 2013 / 17:20 WIB
Menimbang tawaran bisnis ayam bakakak
ILUSTRASI. Wall Street sukses rebound di akhir pekan walau pergerakannya di pekan ini masih melemah


Sumber: Kontan 7/2/2013 | Editor: Havid Vebri

Usaha makanan olahan ayam masih menjanjikan. Terbukti, bisnis ini tak pernah sepi dari pemain baru. Kendati pendatang anyar, banyak juga dari mereka berani menawarkan kemitraan guna mengembangkan usahanya.

Salah satunya adalah Hadian Fajar Prayoga yang mengusung brand Krenzy Chicken di Bandung, Jawa Barat. Krenzy Chicken menawarkan ayam bakakak sebagai menu utama.

Menurut Hadian, ayam bakakak merupakan salah satu kuliner khas Jawa Barat. Ayam ini disajikan utuh dan dimasak dengan cara dibakar atau digoreng.

Dengan dilumuri bumbu pilihan, tekstur daging ayam utuh ini terasa lembut dan lezat di lidah. Meskipun terkenal di Jawa Barat, nyatanya belum banyak rumah makan menyajikan ayam bakakak sebagai menu utama.

Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat Hadian untuk menjajakan ayam bakakak sebagai menu utama restorannya. Perlu diketahui, sebelumnya Hadian sudah sukses membesut tawaran kemitraan ayam goreng crispy dengan brand Radjana Fried Chicken.

Ayam bakakak di Krenzy Chicken diolah dengan cara digoreng. Ayam dibaluri dengan tepung sehingga lebih krispi.
Untuk mencicipi satu porsi ayam bakakak, pembeli cukup membayar Rp 40.000.

Lantaran ukuran ayamnya lumayan besar, seporsi ayam bakakak bisa dimakan sampai 10 orang. Kalau tidak mau ayam utuh, konsumen juga bisa menyantap ayam bakakak dalam bentuk potongan paha atau dada dengan harga Rp 10.000 – Rp 15.000 per potong.

Hadian mendirikan Krenzy Chicken sejak tahun 2010. Kemudian, pada 2011, ia resmi menawarkan kemitraan. Saat ini, Krenzy Chicken sudah memiliki 14 mitra yang tersebar di Bekasi, Manado, Bandung, Mojokerto, dan Lampung. Total gerainya ada 17, dan tiga di antaranya milik sendiri.

Krenzy Chicken menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket dengan biaya investasi Rp 12 juta. Mitra mendapatkan gerobak, peralatan masak, bahan baku, dan training karyawan. Dalam sehari, mitra ditargetkan bisa menjual 15 ekor ayam bakakak. “Kami prediksi omzet per bulan mencapai Rp 7 juta,” katanya.

Kedua, paket dengan biaya Rp 55 juta. Paket ini mengusung konsep resto. Mitra mendapatkan renovasi tempat, kendaraan operasional, alat-alat masak, meja kursi, dan bahan baku. Estimasi omzet paket ini mencapai Rp 60 juta per bulan.

Sementara, laba bersih sekitar 25%. Jadi, dalam waktu empat bulan mitra sudah bisa balik modal. Amir Karamoy, Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kadin Indonesia menilai, tawaran kemitraan dengan menu makanan khas seperti ayam bakakak cukup menarik. "Sekarang sedang tren menu unik di rumah makan yang etnik," tuturnya.

Namun, perlu promosi yang gencar untuk memperkenalkan menu ini secara terus menerus pada masyarakat. Selain itu, kualitas layanan dan sumber daya manusia (SDM) juga harus diperhatikan. "Saya sangat menyarankan rumah makan ini punya tempat pelatihan," ujar Amir.

Krenzy Chicken
Jln. Sukamenak no. 21A,
Kopo Sayati, Bandung
HP: 08996027555

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×