Menenteng peluang dari minuman es kopi susu

Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren menyeruput kopi masih terus berlangsung hingga kini. Ini membuat peluang usaha minuman kopi semakin menarik untuk digarap. Apalagi ragam jenis minuman kopi marak tersedia dan menjadi favorit sebagian penikmat kopi. Salah satunya adalah kopi susu.

Peluang ini coba digarap oleh Okki Indiyanto asal Bekasi, Jawa Barat. Pria yang sudah lama berkecimpung di bidang kemitraan bisnis tersebut mulai menawarkan kemitraan es kopi susu kekinian dengan label Es Kopi Susu Tentengan pada tahun ini. "Pelaku usaha es kopi susu memang makin banyak, tapi peluang masih besar karena belum semua pasar tergarap maksimal," katanya kepada KONTAN.

Ia langsung menawarkan empat paket investasi Es Kopi Susu Tentengan, yakni paket Rp 4,5 juta, Rp 6,5 juta, 11 juta dan 19 juta. Dengan modal tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas satu unit gerobak sesuai paket, peralatan usaha seperti penggiling kopi, moka pot, kompor gelas takar, dan sebagainya. Mitra juga akan mendapat kemasan, pelatihan karyawan, banner, resep, bahan baku awal seperti kopi bubuk, susu dan gula aren, serta subsidi ongkos kirim untuk mitra di luar Bekasi.

Perbedaan ketiga paket tersebut ada pada ukuran dan bahan gerobak. Untuk paket Rp 4,5 juta tanpa gerobak. Lantas paket Rp 6,5 juta, mitra akan mendapat gerobak kayu ukuran kecil dengan model sederhana. Untuk paket Rp 11 juta dan Rp 19 juta, ukuran lebih besar dan bahan dari baja ringan.

Selain ada perbedaan pada ukuran dan bahan gerobak, tiap paket juga memiliki perbedaan pada jumlah serta kualitas peralatan dan perlengkapan usaha. Jumlah bahan baku awal setiap paket juga berbeda. Semakin besar paket, maka jumlah peralatan, perlengkapan dan bahan baku awal makin banyak dan semakin lengkap.

Menu utama dari Es Kopi Susu Tentengan tak lain adalah es kopi susu dan kopi susu panas. Banderol harga antara Rp 10.000 per cup sampai Rp 15.000 per cup. Tapi mitra bisa menyesuaikan harga jual sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Termasuk juga kreasi untuk menambah menu minuman kopi yang lebih bervariasi. Bahkan, mitra juga dibebaskan memakai merek sendiri.

Maklum, sistem kemitraan yang Okki terapkan di Es Kopi Tentengan adalah kemitraan mandiri. "Sistem kami adalah beli putus atau istilahnya kemitraan mandiri," terangnya.

Lantaran memakai sistem kemitraan mandiri, Okki mengklaim investor yang tertarik bergabung di Es Kopi Tentengan bisa lebih cepat balik modal. Apalagi ia tidak memungut biaya royalti. Sudah begitu, mitra juga bebas membeli bahan baku dari pihak lain, tak harus dari pusat.

Tapi, ia akan memberikan resep cara membuat minuman kopi susu ala Es Kopi Tentengan. Dengan sistem itu, ia optimistis setiap gerai bisa meraup omzet Rp 25 juta-Rp 30 juta per bulan. Dengan laba bersih 40%, mitra bisa balik modal maksimal lima bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News