kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengantongi untung dari usaha tas dan dompet HP


Selasa, 12 Juli 2011 / 16:31 WIB
Mengantongi untung dari usaha tas dan dompet HP
ILUSTRASI. Lenovo IdeaPad 3 14ADA05 bisa menjadi rekomendasi laptop Lenovo terbaru untuk Anda.


Reporter: Dharmesta, Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Pengguna telepon seluler atau ponsel yang terus naik membuat berbagai aksesorinya laku di pasaran. Tak terkecuali tas dan dompet untuk menyimpan handphone alias HP. Dengan bermacam motif dan desain, produsen bisa mengantongi omzet hingga Rp 15 juta per bulan.

Pengguna telepon seluler atau ponsel yang terus naik membuat berbagai aksesorinya laku di pasaran. Tak terkecuali tas dan dompet untuk menyimpan handphone alias HP. Dengan bermacam motif dan desain, Produsen bisa mengantongi omzet hingga
Rp 15 juta per bulan.

Berbagai aksesori HP terus bermunculan. Permintaannya makin menanjak seiring kenaikan pengguna ponsel di Indonesia.

Salah satunya tas atau dompet untuk menyimpan telepon genggam. Sehingga, layar atau bodi alat telekomunikasi canggih itu tidak mudah tergores.

Lantaran permintaan terus bertambah, Syafrizal yang dulu berprofesi sebagai pedagang mainan kaki lima di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tertarik memproduksi tas atau dompet HP dengan merek Adelya. "Saya melihat aksesori handphone laku keras," ujarnya yang memulai usaha sejak 2004.

Rizal, panggilan sehari-hari Syafrizal, optimistis masa depan bisnisnya akan cerah ke depannya. Sebab, pengguna HP terus naik. Namun, persaingan yang cukup ketat membuat omzetnya turun drastis. Pada 2006 dan 2007, Rizal masih bisa mengantongi pendapatan sampai Rp 97 juta per bulan. Sekarang, hanya mampu memperoleh pemasukan sebesar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.

Selain persaingan yang ketat sesama produsen tas atau dompet HP, kendala utama dalam produksi aksesori ponsel ini adalah menemukan penjahit yang jahitannya rapi. Soalnya, "Kalau hasilnya kurang bagus, saya bisa dimarahi pembeli," ujar Rizal.

Selama ini, Rizal memasarkan produk-produknya langsung ke sentra-sentra penjualan HP yang ada di wilayah Jakarta, seperti Asemka, Jatinegara, dan Roxy Mas. Harga jual tas atau dompet merek Adelya berkisar antara Rp 6.000 sampai Rp 8.000 per pieces tergantung bahan.

Bahan baku yang sering digunakan untuk membuat tas atau dompet HP adalah kain jins, flanel, kanvas dan beludru. Rizal juga sering memakai bahan-bahan kain sisa konveksi.

Karena konsumen tas atau dompet HP sebagian besar adalah kaum wanita, Rizal pun menyesuaikan modelnya. "Ada model dengan tulisan nama-nama merek HP terkenal, ada juga motif gambar buah-buahan. Desainnya mirip tas atau dompet wanita," kata dia.

Tarisa Subandrio, pemilik Mentari Craft di Yogyakarta, juga memproduksi tas atau dompet HP sejak tahun 2006. Ia banyak memakai bahan baku kain katun. Sebab, "Kain katun lebih diminati, khususnya anak-anak muda," beber Tari, sapaan akrab Tarisa Subandrio.

Bahan baku yang mudah diperoleh dan proses pembuatan yang gampang membuat Tari yakin bisnis tas atau dompet HP-nya akan terus berkembang. Selain kain katun, dia juga memakai bahan baku benang rayon, nilon, atau wol.

Selain menjual produk jadi, Tari juga melayani pembuatan tas atau dompet HP berdasarkan pesanan pembeli. Dengan harga 20% lebih mahal, konsumen bisa memilih bentuk dan motif sesuka hati mereka.

Tari menjual produk-produknya dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 15.000 per pieces untuk motif batik. Dengan penjualan mencapai 700 produk per bulan, Tari bisa mendapatkan omzet Rp 7 juta per bulan.

Selain Jawa Tengah, Tari juga melego produknya ke Jawa Timur. Agar promosinya semakin gencar, ia banyak memanfaatkan penjualan melalui internet. Dari strategi inilah, ia bisa menaikkan omzet penjualan mencapai 5% per tahun.

Tak hanya itu, ia juga banyak mengeluarkan tas atau dompet HP motif batik. "Motif batik sekarang menjadi produk saya yang paling laris," ujar Tari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×