kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,41   -13,08   -1.42%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menghirup Aroma Peluang Bisnis Pisang Aroma


Senin, 29 Juni 2015 / 15:09 WIB
Menghirup Aroma Peluang Bisnis Pisang Aroma


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pisang aroma adalah salah satu camilan khas Bandung yang cukup populer. Saat ini, semakin banyak pedagang menjajakan pisang aroma di tengah keramaian, baik di pinggir jalan, depan minimarket, hingga di mal.

Pisang berbalut kulit lumpia ini disajikan dalam berbagai rasa, seperti karamel, keju, coklat, ketan hitam, nanas, dan lainnya. Salah satu pemainnya adalah Ade Adera yang mengusung brand Piscok Bantal Blewer di Jakarta.

Merintis usaha tahun 2014, Ade resmi menawarkan kemitraan Mei 2015. Saat ini, ia sudah memiliki empat gerai yang satu di antaranya milik pribadi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. "Sisanya milik mitra di Jakarta dan Tangerang," kata Ade kepada KONTAN.

Ade mengklaim, kelebihan pisang aroma bikinannya ada pada cita rasa cokelatnya yang merupakan hasil racikan sendiri. Selain cokelat, juga ada pilihan lain seperti keju, kismis, stroberi, dan kurma. "Untuk varian kurma baru saya luncurkan menyambut bulan puasa ini," jelasnya.

Ia juga selalu menjaga kualitas produk dengan memakai minyak goreng kemasan. "Setiap hari minyak goreng wajib ganti baru," ucapnya.

Ia membanderol Piscok Bantal Blewer mulai harga Rp 2.500-Rp 3.000 per pieces. Dalam kemitraan ini, Piscok Bantal Blewer menawarkan paket investasi senilai Rp 8,5 juta. Mitra mendapatkan perlengkapan komplit yang terdiri dari gerobak, penggorengan, bahan baku awal sebanyak 200 pieces, SOP, dan banner.

Kerjasama ini berlangsung selamanya tanpa franchise fee ataupun royalty fee. Namun, mitra wajib membeli bahan baku cokelat dari pusat Rp 20.000 per kilogram.

Ade menargetkan, mitra usaha bisa bisa menjual sekitar 200 pieces Piscok dalam sehari. Dengan penjualan sebanyak itu, mitra bisa  mengantongi omzet
Rp 500.000 per hari atau
Rp 15 juta per bulan. Dengan laba 30%, mitra bisa balik modal empat bulan.

Ade menyarankan, mitra memilih tempat strategis di pinggir jalan atau di food court. Dalam satu gerai mitra bisa mempekerjakan satu karyawan dengan gaji
Rp 50.000-Rp 100.00 per hari.

Ade menargetkan, tahun ini bia menambah 20 mitra baru. Lantaran banyak peminatnya, ia optimistis target tersebut bisa tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×