kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menghirup hangatnya bisnis kedai kopi lokal


Kamis, 10 November 2011 / 14:00 WIB
Menghirup hangatnya bisnis kedai kopi lokal
ILUSTRASI. Energi Mega Persada (ENRG) menyiapkan belanja modal atau capex senilai US$ 100 Juta di 2021


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Kopi merupakan salah satu minuman favorit sebagian besar masyarakat di dunia. Tak terkecuali di tanah air, penggemar kopi datang dari berbagai golongan, baik tua maupun muda.

Banyaknya penggemar kopi inilah yang mendorong PT Kharisma Pemasaran Bersama (KPB) Nusantara terjun pada usaha kedai kopi pertengahan tahun ini.

KBN Nusantara yang merupakan anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara I-XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia ini mengusung merek Easy Coffee. Mereka ini menawarkan konsep kedai kopi eksklusif. "Tren warung kopi premium sedang menanjak beberapa tahun belakangan," ujar Suryo, Direktur Easy Coffee. Secangkir minuman kopi dibanderol dengan harga mulai Rp 25.000 hingga Rp 50.000 per gelas.

KPB Nusantara menawarkan tiga konsep kemitraan kedai kopi eksklusif, dengan jangka waktu kerja sama lima tahun. Pertama, paket Easy Booth dengan investasi Rp 15 juta. Kedua, Easy Corner dengan investasi Rp 45 juta. Ketiga, paket Easy Cafe senilai Rp 85 juta.

Perbedaan ketiganya terletak pada konsep gerai dan kapasitas penjualan kopi per hari. Untuk booth rata-rata 25 gelas, corner bisa antara 50 gelas hingga 75 gelas, sedangkan kafe rata-rata 100 gelas.

Saat ini, KPB Nusantara sudah merangkul 20 mitra yang membuka Easy Coffee di Jakarta, Bogor, Bandung, Tangerang, Tasik, Malang, Palembang hingga Palangkaraya. "Mayoritas yang sudah buka memilih konsep booth yang murah," ujar Suryo.


Lokasi elite

Untuk mitra yang memilih paket investasi kafe senilai Rp 85 juta, KPB Nusantara akan menyiapkan alat pemasak kopi 4.000 Watt, sebuah booth, hingga meja dan kursi.

Selain itu, mereka juga memberikan standardisasi operasional, biaya promosi hingga pelatihan karyawan. "Untuk kafe cukup dengan 4 orang karyawan," ujar Suryo. Bahan baku biji kopi lokal pun akan dipasok rutin oleh pusat.

KPB Nusantara juga tak mengutip biaya royalti pada mitra Easy Coffee. Biaya royalti baru ditarik lagi, bila mitra melakukan perpanjangan kerja sama. Besarnya berkisar Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta.

Dengan perkiraan penjualan sebesar 50 gelas per harinya, maka mitra bisa memperoleh omzet Rp 37,5 juta sebulan. Suryo pun menghitung, mitra butuh waktu sekitar setahun untuk balik modal.

Menurut Khoerussalim Ikhsan, Konsultan Wirausaha dan Praktisi Bisnis, peluang bisnis minuman kopi ini sangat potensial. Pasarnya juga masih terbuka lebar.

Ia pun melihat pertumbuhan penikmat kopi di kota-kota besar juga terus meningkat. Selain itu, induk KPB Nusantara, mampu mendongkrak citra usaha ini.

Khoerussalim menilai, PTPN bisa menjadi jaminan mutu produk Easy Coffee. "Selain itu, bisa memperkuat pula citra kopi produk lokal," tegasnya..

Namun, ia tetap mengingatkan pentingnya mempertimbangkan lokasi kedai. Karena dengan harga minimal Rp 25.000 per gelas, pasar utama kedai ini adalah kelas premium. "Biarpun booth, lokasi harus di mal ternama atau pusat kota," tambahnya. Lokasi pun harus di dekat keramaian, terutama di kawasan elite.

Easy Coffee
Jl. Cut Meutia No. 11
Menteng, Jakarta Pusat
Telp. (021) 68171719

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×