Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi
Profesi instruktur selam belum banyak digeluti orang. Maklum, selam yang merupakan olah raga mahal belum begitu diminati masyarakat. Namun, eloknya panorama bawah laut Indonesia menjadikan peluang bisnis instruktur selam terbuka lebar. Perlu proses panjang untuk menekuni profesi ini.
Beberapa wilayah Indonesia terkenal dengan alam bawah laut yang memesona. Yang tersohor, antara lain di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat. Kondisi ini mengundang banyak wisatawan baik asing maupun lokal untuk menyelam dan mengekplorasi keindahan alam bawah laut.
Namun, menyelam bukanlah kegiatan yang bisa dilakukan sembarangan. Menyelam membutuhkan keahlian khusus dan pelatihan mempergunakan alat-alat selam. "Termasuk bagaimana menghindari bahaya mengancam," kata Ika Ristiani Madyaningrum, instruktur selam berpengalaman.
Ika sudah menggeluti profesi instruktur selam sejak 2003. Sebelum mengeluti profesi ini, Ika aktif menyelam sejak 1994. Menurutnya, profesi instruktur selam seperti yang dia geluti diperlukan untuk memberikan arahan kepada penyelam atau diver, khususnya diver pemula.
Ika mulai tertarik pada aktivitas menyelam saat dia kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM). "Saat itu saya pertama kali mengenal alat selam dan saya sangat tertarik," katanya.
Untuk menyalurkan hobinya menjelajah dunia bawah air, Ika telah membuka kelas untuk melatih selam di Yogyakarta dengan nama Selam Jogja. Sepanjang tahun, ia menerima 20 murid di kelas selamnya.
Atas jasanya, dia memungut biaya sebesar Rp 3 juta untuk kelas pemula. Pelatihan diadakan dalam jangka waktu kurang lebih setahun. Jadwal kelas ditentukan sendiri oleh siswa. Dengan 20 siswa, ia bisa mengantongi penghasilan sebesar Rp 5 juta sampai Rp 10 juta per bulan.
Ada beberapa level selam, yakni, one star diver (A1), two star diver (A2), three star diver (A3), sampai four star diver (A4). Level-level tersebut menunjukkan pengalaman menyelam dan berapa kedalaman laut yang boleh dia selami.
Setelah sampai pada level tersebut, ada juga tahapan dive master. Level ini menjadi tahap pertama sebelum menjadi instruktur selam. Setelah dive master selesai, ada tahap lagi berupa instruktur I (BI), instruktur II (BII), dan instruktur III (BIII). Level ini menunjukkan pengalaman seorang menjadi instruktur selam.
Ika berkata, jika latihan dilakukan rutin dan pengalaman menyelam diperbanyak, profesi instruktur selam bisa dicapai dalam waktu empat tahun. Instruktur selamnya nantinya akan mendapatkan sertifikat dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) yang berada di bawah Komite Olah-Raga Nasional Indonesia (KONI). "Sekolah formal selam belum ada di Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, menjadi kebanggaan jika melihat siswa bisa menyelam dengan aman dan nyaman. Ia merasa turut bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan sebab di sertifikat selam tercantum namanya sebagai instruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News