Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri
Berawal sebagai pedagang sepatu di pasar-pasar tradisional, Ali Imron kini sukses menjadi produsen produk fesyen, seperti tas, dompet, sarung handphone (HP), ikat pinggang, dan sepatu berbahan kulit sapi dengan omzet mencapai ratusan juta per bulan.
Bermodal dana Rp 5,5 juta, ia merintis usaha ini sejak tahun tahun 2002 di Sidoarjo, Jawa Timur,. Di bawah bendera usaha OCCE Tanggulangin, Ali mampu memproduksi 750 unit sampai 800 unit per bulan.
Memproduksi tas, dompet hingga ikat pinggang berbahan kulit. Ali mampu mengantongi omzet hingga Rp 300 juta per bulan. "Laba bersih saya berkisar 30% dari omzet," kata Ali.
Sebagian besar produknya Ali pasarkan ke sejumlah wilayah di Indonesia. Bahkan, ada juga yang di pasarkan di luar negeri. Luasnya jangkauan wilayah pemasaran ini berkat pameran yang kerap dia ikuti, baik skala nasional maupun internasional.
Ali mengaku, sudah mengikuti pameran hampir di semua kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Banjarmasin. Sementara di luar negeri ia pernah mengikuti pameran di Argentina. "Rata-rata dalam sebulan saya ikut pameran sebanyak tiga kali," ujarnya.
Ia mengatakan, pameran tersebut lumayan mampu mendongkrak perolehan omzetnya. Setelah pameran, ia pasti mendapat order dalam jumlah lumayan banyak.
Selain memajang produk, selama pameran, Ali juga getol menjalin komunikasi dengan calon pelanggannya. "Saya kerap membagikan brosur dan kartu nama yang berisi penjelasan soal produk," ujarnya.
Di Sidoarjo sendiri, Ali memiliki sebuah showroom sebagai tempat memajang produk-produknya. Selain ditaruh di showroom, ada juga yang dititipkan ke sejumlah toko penjual tas dan ikat pinggang di Jakarta.
Menurut Ali, produk buatannya yang paling diminati saat ini adalah tas. Selain tas wanita, ia juga memproduksi tas pria. Semuanya merupakan produk tas santai.
Khusus untuk produk sepatu, peminatnya tidak begitu banyak. Makanya, ia hanya memproduksi sepatu jika ada pesanan saja. "Sepatu bukan lagi produksi utama," ujarnya.
Adapun harga jual produknya lumayan bervariasi. Untuk produk tas dibanderol mulai Rp 125.000 hingga Rp 460.000 per buah. Sementara dompet, ikat pinggang, dan sarung HP dibanderol Rp 40.000-Rp 65.000 per pieces. Adapun harga sepatu dibanderol mulai Rp 200.000 - Rp 275.000 per pasang.
Terkait dengan aktivitas produksi, Ali bilang, sejauh ini tidak ada masalah dengan pasokan bahan baku kulit. "Saya memperoleh bahan baku dari pabrik-pabrik milik BUMN di Malang," jelasnya.
Guna menarik minat pembeli, Ali pun sangat memperhatikan kualitas produknya. Untuk produk tas, misalnya, ia membuat berbagai model yang unik.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News