Rasa Pedas Mercon Merah Putih Sampai Pasar Global

Sabtu, 29 November 2025 / 07:30 WIB

ILUSTRASI. Mercon Merah Putih

Reporter: Leni Wandira | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada banyak cara memperbesar pasar untuk produk makanan. Salah satunya dengan cara membuatnya jadi makanan instan. Cara ini juga dilakukan Gracia Monica yang berbisnis dengan label Mercon Merah Putih.

Awalnya, Gracia berupaya membuat menu makanan lokal yang bisa disimpan lama tetapi tetap dengan cita rasa lokal yang nendang.

"Kami ingin menjadi jembatan rasa untuk mereka yang rindu masakan Ibu, tetapi tidak punya waktu atau kemampuan memasak," ujarnya kepada KONTAN belum lama ini.

Dengan modal Rp 95 juta, Gracia memulai usaha. Karena, sejak awal dirinya ingin membuat makanan tahan lama tanpa pengawet. Dia menggunakan teknologi retort, yakni proses sterilisasi panas tinggi tanpa pengawet. Untuk meyakinkan pasar, Gracia berkolaborasi dengan pakar, hingga melakukan proses riset dan uji laboratorium.

Tantaran tantangan terberat mengenalkan produk makanan siap saji ini adalah edukasi pasar.

"Banyak yang tidak memahami retort itu aman dan bisa menjaga rasa serta nutrisi,” kata Gracia.

Pelan namun pasti, usaha yang dimulai saat pandemi itupun membuahkan hasil. Pasalnya, mulai banyak konsumen yang kepincut aneka menu yang ditawarkan Mercon Merah Putih. Sesuai namanya, Gracia memang mengedepankan rasa pedas yang nendang.

Belakangan Mercon Merah Putih sudah mempunyai 14 varian menu yang ditawarkan ke pasar. Meski, memang ada beberapa varian menonjol dan menjadi favorit pasar yakni Cumi Cabe Ijo, Mie Mercon Cakalang, Mercon Daging, dan Ceker Camer.

Menurut Gracia, varian menu favorit ini memiliki karakter pedas yang khas namun tetap nyaman di perut, sehingga disukai berbagai kalangan.

Produk Mercon Merah Putih dijual secara online di ragam marketplace. Menurut Gracia, ia terkesan ketika membaca testimoni para pembeli di kanal penjualan online dan media sosial Mercon Merah Putih. Testimoni ini, misalnya datang dari pekerja yang rindunya pada kampung terobati, saat menyantap produk Mercon Merah Putih.

Kendati pasar terbesar Mercon Merah Putih masih memusatkan distribusi di Jawa, karena keterbatasan modal. Meskipun demikian, permintaan dari luar pulau, sebutlah dari komunitas tambang di Kalimantan, mulai berdatangan.

Untuk pasar luar negeri, Mercon Merah Putih telah memulai langkah awal melalui jastip dan komunitas diaspora Indonesia.

"Hong Kong menjadi salah satu pasar pertama kami. Banyak pekerja di sana yang menikmati produk kami," kata Gracia.

Melihat hasil itu, dirinya bakal terus melakukan penetrasi pasar ke luar negeri. Targetnya tahun depan bisa melakukan ekspor perdana. Tapi Gracia belum mengutarakan negara target pasarnya.