kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,48   6,90   0.77%
  • EMAS1.357.000 -0,07%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Renyahnya peluang bisnis keripik singkong panggang


Kamis, 22 Mei 2014 / 14:21 WIB
Renyahnya peluang bisnis keripik singkong panggang
ILUSTRASI. Cara Perpanjang SIM Online, Catat Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini 30/12/2022


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

Bisnis makanan masih menjadi salah satu yang terpopuler hingga kini. Tidak hanya jenis makanan utama, tetapi tawaran makanan ringan atau cemilan juga makin menjamur. Salah satu camilan yang cukup digandrungi saat ini adalah keripik singkong. Berbagai inovasi produk pun terus tercipta.

Salah satunya Wahyudi, dengan menawarkan keripik singkong panggang dengan brand Keripik Singkong Panggang Thun. Wahyudi memulai bisnis ini pada Februari 2012 di Malang. Tidak lama kemudian, Wahyudi mulai membuka tawaran kemitraan usaha dengan sistem keagenan.

Hingga saat ini dia telah memiliki 10 mitra yang berlokasi di Jabodetabek dan Kalimantan. Ada dua model keagenan yang ditawarkan. Pertama, model reseller dengan modal hanya Rp 172.800. Dengan modal tersebut mitra akan mendapatkan 24 kantong keripik dengan berbagai varian rasa.

Kedua, model agen dengan modal minimal Rp 516.000. Mitra akan mendapatkan 72 kantong keripik singkong panggang. Selain itu, mitra juga mendapatkan perlengkapan untuk promosi.

Wahyudi menambahkan, bila dalam satu bulan mitra bisa mengambil keripik sebanyak 10 dus atau setara dengan 240 bungkus, maka mitra akan mendapatkan bonus sebesar 1% dari total pemesanan. Sedangkan jika mitra dapat menjual sekitar 11 dus sampai 20 dus  per bulan, maka mitra akan mendapatkan bonus sebesar 2,5% dari total pemesanan.

Keripik Singkong Panggang Thun menawarkan tujuh varian rasa beberapa diantaranya adalah 'gak pedas', pedas manis, pedas gila, dan pedas sangar. "Varian rasa yang paling banyak diminati konsumen adalah rasa pedas sangar," kata Wahyudi.

Untuk menyediakan bahan baku yang berkualitas bagus, Wahyudi menjalin kerjasama dengan petani singkong di sekitar wilayahnya. Keripik singkong yang dicampur bumbu balado ini dibanderol dengan harga Rp 9.000−Rp 10.000 tiap bungkus untuk di pulau Jawa. Di luar Jawa harga jual mulai Rp 13.000 hingga Rp 14.000 tiap bungkus.

Wahyudi menghitung, tiap bulan mitra bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta atau setara dengan penjualan delapan dus sampai sembilan dus. Setelah dikurangi biaya operasional, porsi keuntungan yang didapatkan mitra sekitar 20% dari omzet tiap bulan. Tingkat persaingan di bisnis makanan berbahan singkong ini cukup pesat sehingga produsen saling bersaing harga.

Wahyudi mengklaim kelebihan produknya adalah tidak menggunakan bahan pengawet dan sejenisnya. Selain itu, keripik miliknya bisa tahan sampai dengan lima hingga enam bulan.

Untuk mempromosikan produknya, Wahyudi menggunakan media digital dan memasang iklan di salah satu media elektronik di Malang. Umumnya mitra yang bergabung dengannya, menjual produk via online dan memasukkannya di toko oleh-oleh. Anda berminat?    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×