kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,03   13,72   1.51%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Safety shoes buatan lokal kian digemari ketimbang impor


Kamis, 23 Desember 2010 / 14:33 WIB
Safety shoes buatan lokal kian digemari ketimbang impor


Reporter: Rivi Yulianti | Editor: Tri Adi

Permintaan safety shoes meningkat seiring sektor usaha pertambangan dan perkebunan yang makin menggeliat. Produsen safety shoes lokal ikut kebanjiran permintaan karena produk yang mereka jual lebih murah ketimbang sepatu impor. Omzet produsen lokal bisa mencapai Rp 500 juta per bulan.

Usaha pertambangan dan perkebunan yang makin bergairah beberapa tahun terakhir, ternyata membawa berkah bagi produsen sepatu khususnya safety shoes. Pasalnya, permintaan sepatu jenis ini turut meningkat seiring dengan ekspansi bisnis kedua sektor usaha tersebut yang kian gencar.

Pembuatan safety shoes lokal pun kebajiran order. Sebab, Meswantri, pemilik PT Solusi Safety Indonesia, produsen safety shoes dengan merek Penguin, mengungkapkan, saat ini, banyak perusahaan pertambangan dan perkebunan yang justru memilih memakai produk lokal. "Naiknya tren penggunaan safety shoes lokal dimulai sekitar tiga tahun lalu," katanya.

Itu sebabnya, saat ini, banyak sekali merek lokal yang beredar di pasaran. Bahkan, Meswantri bilang, produk safety shoes buatan dalam negeri sekarang sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Padahal sebelumnya, pasar safety shoes di Indonesia dikuasai produk impor, seperti Kings, Krisbow, dan Krushers bikinan Amerika Serikat.

Sayang, Meswantri tidak bisa menyebutkan, berapa besar pebandingan pangsa pasar produk lokal dengan barang impor. Yang jelas, "Market share saya sendiri saja saat ini sudah sekitar 20%," ungkap dia.

Dalam sebulan, safety shoes buatan Meswantri bisa laku terjual antara 500 hingga 1.000 pasang. Permintaan terbanyak terutama datang dari perusahaan tambang, baik lokal maupun asing, yang beroperasi di kawasan Indonesia bagian Timur. "Penjualan meningkat 20% dibanding dengan tahun lalu dengan omzet Rp 500 juta per bulan," ujarnya.

Safety shoes merek Penguin milik Meswantri dijual dengan harga berkisar Rp 400.000 sampai Rp 1,2 juta sepasang. Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan produk impor, bisa separuh harga. Misalnya saja, safety shoes merek Kings dihargai antara Rp 800.000 hingga Rp 2 juta.

Dari segi kualitas dan desain, menurut Meswantri, produk lokal tidak kalah dengan produk impor. Hanya, sejatinya, "Produk impor lebih mahal karena harus bayar bea," katanya.

Namun, ada sedikit kekurangan safety shoes lokal, yaitu ukuran sepatunya yang terbatas. Produk dalam negeri hanya bisa menyediakan safety shoes maksimal berukuran 46. Sementara, produk impor bisa sampai ukuran 48. "Produk impor lebih mengakomodasi kebutuhan ekspatriat yang berkaki besar," tuturnya.

Lantaran pasar safety shoes lokal melonjak, Helmy Gania, pemilik Selaras Trading, distributor safety shoes merek Kings, mengatakan, permintaan produk luar merosot 20% dibandingkan dengan tahun lalu.

Kini, Helmy cuma bisa menjual sekitar 50 pasang sepatu per bulan dengan omzet sekitar Rp 10 juta. "Permintaan di tempat saya memang sedang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×