Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri
Bisnis jus buah masih tetap segar. Maklum saja, gaya hidup sehat kini sedang menjadi tren di kalangan kaum urban. Kandungan vitamin yang melimpah pada buah-buahan membuat jus buah terus memiliki penggemar. Maka jangan heran bila saat ini bisnis minuman berbahan dasar buah ini makin menjamur.
Alhasil, persaingan bisnis di sektor ini pun kian ketat. Agar tetap bisa bersaing dan berkembang, usaha jus buah dengan merek Jus Buah Mini Revo Juice berusaha memberikan kemasan produk yang berbeda, yaitu memberikan campuran teh dan gula didalam jus sehingga menghasilkan rasa yang lebih gurih dengan aroma yang khas.
Jus Buah Mini Revo Juice mulai dibuka sejak tahun 2009 lalu dengan langsung menawarkan peluang kemitraan. Manajer Pemasaran PT Revo Indonesia, Hendra Revo menyebutkan, permintaan masyarakat untuk bermitra, cukup tinggi. Sampai saat ini jumlah mitra usaha Revo Juice sudah mencapai 200 yang tersebar di Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
Laba yang dihasilkan dari bisnis minuman ini tergolong lumayan. Hendra menyebutkan, mitra dapat mengantongi omzet rata-rata Rp 6 juta setiap bulan. Secara persentase, laba bersih tersebut sebesar 50% dari omzet per bulan.
Maka, usaha ini termasuk usaha yang periode kembali modalnya cepat. Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat per bulan, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, ia menghitung dalam 3-4 bulan, modal mitra sudah kembali.
Investasi yang ditawarkan bisnis ini terbilang cukup rendah, yakni hanya Rp 4,5 juta. Dengan paket investasi tersebut, mitra mendapatkan perlengkapan memasak, branding, pelatihan cara pembuatan jus, bahan baku pertama dan etalase mini dan booth.
Karena itu, mitra hanya perlu menyiapkan lokasi dan karyawan. Kemudian, untuk bahan baku mitra tidak perlu membelinya setiap hari kepada pusat. Hendra mengatakan, bila harga buah di pasar jauh lebih murah mitra dipersilakan membelinya disana.
"Tidak ada ikatan, kita ambil saja yang lebih murah untuk meminimalisir biaya produksi," katanya. Oh ya, Pusat tidak membebani mitra biaya royalti.
Sepanjang tahun ini Hendra menargetkan dapat menambah lebih banyak mitra baru.
Salah satu cara untuk memperkenalkan usahanya adalah dengan gencar melakukan promosi dari mulut ke mulut kepada mitra lama yang sudah menjalankan usaha untuk merekomendasikan usaha ini.
Meski cukup optimistis, Hendra agak khawatir perhelatan pemilu tahun ini akan memberikan dampak untuk ekspansi bisnisnya. "Pasti ada penurunan, tetapi Mei nanti kita akan genjot lagi penawaran kerjasama ini," katanya.
Tidak sampai di sini saja, Hendra juga bakal membuat jenis kemitraan lain dengan menawarkan produk jualan lainnya. Ini bertujuan untuk memberi variasi kerjasama lainnya untuk mitra yang masih eksis. "Biasanya mitra usaha lama meminta jenis waralaba baru untuk mendukung ekspansi bisnisnya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News