Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usaha minuman fusion atawa hasil peleburan dari berbagai jenis bahan terus berkembang di Indonesia. Dua tahun belakangan, minuman teh asal Thailand atau akrab dengan sebutan thai tea membanjiri pasar tanah air. Kini, varian minuman dari negeri gajah putih lainnya, cheese tea, bermunculan. Minuman ini memang menjanjikan dan pasarnya masih luas.
Salah satu pemain yang menggarap peluang cheese tea adalah Kase Cheese Tea asal Sukoharjo, Jawa Tengah. Berdiri awal 2018, sekarang Kase Cheese Tea memiliki lima gerai di Solo, Malang, Pati, dan Palembang. Mereka langsung menawarkan kemitraan sejak awal menggulirkan bisnis minuman yang sedang tren di tanah air ini.
Ada dua paket investasi yang Kase Cheese Tea tawarkan, masing-masing bernilai Rp 10 juta dan Rp 16 juta. Dengan modal tersebut, mitra bakal mendapat fasilitas booth, peralatan usaha lengkap, celemek, standar operasional prosedur (SOP), promosi media sosial, pelatihan karyawan, dan bahan baku awal sebanyak 100 gelas.
Tapi saat ini, Kase Cheese Tea sedang memberikan diskon 50%. Jadi, untuk paket Rp 10 juta menjadi hanya Rp 5 juta dan paket Rp 16 juta jadi cuma Rp 8 juta. Tambah lagi, "Sekarang ada promosi bebas biaya ongkos kirim sampai akhir bulan," kata Fajar Aji, Marketing Kase Cheese Tea.
Perbedaan kedua paket tersebut, Fajar menjelaskan, ada pada bahan dan ukuran booth serta kelengkapan juga peralatan usaha. Paket Rp 16 juta, peralatan lebih lengkap dan ukuran booth lebih besar.
Kase Cheese Tea menawarkan beragam minuman segar, seperti jasmine cheese tea, black tea cheese, lemon cheese tea, strawberry cheese tea, coffee cheese tea, peach, banana, dan choco banana cheese tea. Harga jualnya mulai Rp 12.000–Rp 15.000 per gelas. Dalam sebulan, gerai Kase Cheese Tea bisa meraup omzet sekitar Rp 13 juta dan balik modal dalam tempo 24 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News