kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lewat inovasi, gerai kebab mengepul


Minggu, 20 Juli 2014 / 16:47 WIB
Lewat inovasi, gerai kebab mengepul
ILUSTRASI. Pendaftaran KIP Kuliah 2023 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya .


Reporter: Rani Nossar, Dina Mirayanti Hutauruk, Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

Kebab menjadi salah satu makanan khas Timur Tengah yang sudah begitu populer di sini. Agar makin diterima masyarakat Indonesia, banyak pelaku usaha yang memodifikasi menu kebab mengikuti selera lidah masyarakat lokal.

Caranya dengan lebih banyak menggunakan daging sapi sebagai isian daripada daging kambing sebagaimana versi aslinya. Selain rasanya yang nikmat, kudapan ini relatif ramah di kantong.

Oleh sebab itu, jangan heran jika kini sangat mudah menemukan menu kebab yang dijajakan di gerobak hingga gerai di foodcourt mal. Tidak sedikit dari brand-brand tersebut yang menawarkan sistem kemitraan usaha. Lantas, bagaimana perkembangan bisnis kebab saat ini?

KONTAN akan mengulas tiga tawaran kemitraan kebab pada kesempatan ini yaitu Kebab Kadabra, Qsah Kebab, dan Zahfy Kebab.

Kebab Kadabra

Kebab Kadabra didirikan oleh Valentino Ivan di bawah bendera Big Joe Group pada tahun 2008. Dia lantas mulai menawarkan kemitraan sejak tahun 2009. KONTAN sempat mengulas bisnis ini pada April 2013 lalu.

Saat itu, sudah ada 40 gerai yang beroperasi di Jabodetabek, Yogyakarta, dan Padang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 gerai milik pusat. Namun setahun lebih berselang, gerai yang beroperasi tersisa 30. Sebab, banyak mitra yang tidak memperpanjang masa kerjasama.

Ivan bilang, masa kerjasama Kebab Kadabra hanya berlangsung selama tiga tahun dan mitra yang sudah balik modal rata-rata tidak memperpanjang masa kerjasama. "Sehingga, mereka tidak lagi memakai nama Kebab Kadabra lagi," kata Ivan.

Selain itu, tren permintaan kebab di tahun 2014 juga cenderung turun. Kebab Kadabra juga tidak segencar dulu mengikuti pameran waralaba untuk berpromosi.

Oleh sebab itu, Big Joe Group lantas mengubah strategi untuk fokus di merek lain pada tahun ini, yakni Pondok Sambel Kriuk dengan konsep restoran besar yang baru saja dibuka tahun ini.

Meski begitu, Kebab Kadabra masih terus menawarkan paket kerjasama. Paket investasi ada sedikit perubahan. Awalnya, ada dua paket investasi, yakni sebesar Rp 45 juta dan 100 juta. Namun, saat ini harga untuk paket kedua naik menjadi 110 juta untuk konsep resto.

Mitra masih mendapatkan fasilitas yang sama seperti pelatihan karyawan, satu unit rombong untuk paket Rp 45 juta, peralatan masak, survei lokasi, pendampingan, standar operasional, bahan baku awal, dan freezer.

Harga jual juga naik karena biaya bahan baku daging sapi meningkat. Harga jual yang tadinya Rp 4.000 hingga Rp 20.000 per porsi, belakangan naik menjadi Rp 5.000 hingga Rp 22.000 per porsi. Ivan tidak menargetkan penambahan mitra baru tahun ini.

Namun, ia akan terus memperbaiki sistem dan membuat inovasi menu baru. Agar tetap bertahan, setelah Lebaran nanti, dia berencana membuat menu baru, yaitu Kebab Teriyaki dan beberapa menu lainnya yang masih berhubungan dengan gabungan makanan Timur Tengah dan Jepang. "Harus terus cari ide baru agar usaha tetap bertahan," kata dia.

Qsah Kebab

Qsah Kebab didirikan oleh Handoyo pada Agustus 2009 di bawah naungan PT Qudsy Cahaya Pratama. Usaha yang bermarkas di Jakarta ini menawarkan beragam menu, yakni kebab, tortilla, nasi goreng kebab, dan burger.

Setahun kemudian, Qsah Kebab mulai menawarkan kemitraan. Saat KONTAN mengulas kemitraan Qsah Kebab pada Mei 2013, sudah ada 91 gerai yang beroperasi. Kini, gerai ini terus bertambah menjadi 101 gerai. "Penambahan 10 gerai semua milik mitra," kata Handoyo.

Dia bilang, perkembangan kemitraan Qsah Kebab ditunjang dengan inovasi-inovasi yang dilakukan, baik dari segi rasa maupun pemasaran. Pemasaran lewat internet melalui website Qsah Kebab terus dikembangkan. “Selain itu, kita juga mengembangkan infrastruktur dan menjaga hubungan baik dengan mitra kita,” tutur Handoyo.

Untuk kemitraan, paket investasi yang ditawarkan masih tetap sama seperti tahun sebelumnya, yakni Rp 20 juta dan Rp 25 juta. Pusat tidak memungut biaya royalti atau iuran bulanan. Namun, mitra wajib membeli roti, daging dan saus dari pusat.

Pada paket pertama, mitra akan mendapatkan gerobak aluminium, peralatan memasak, bahan baku awal, dan pelatihan karyawan. Paket kedua, dengan Rp 25 juta, mitra akan mendapatkan booth besi, peralatan, dan porsi bahan baku awal yang lebih banyak, plus tambahan freezer.

Mitra diestimasikan bisa meraup omzet Rp 7 juta–Rp 12 juta per bulan dengan mengantongi laba bersih sebesar 25%. Jika berjalan lancar, mitra diharapkan bisa balik modal kurang dari satu tahun.

Sementara untuk harga jual tidak ada perubahan. Rentang harga produk masih dari Rp 7.000 hingga Rp 12.000 per porsi. “Tidak ada kenaikan lantaran target pasar kita adalah menengah ke bawah,” ujar dia.

Handoyo mengatakan akan terus melakukan inovasi untuk mengembangkan usaha. Awal tahun 2015, pihaknya akan meluncurkan menu-menu baru. “Ini kita lakukan seiring dengan rencana kita membuka restoran,” kata dia.

Meski sudah memiliki banyak, Handoyo tetap menargetkan bisa menggandeng dua mitra setiap bulan.

Zahfy Kebab

Zahfy Kebab berdiri di tahun 2009. Tak hanya menjual kebab tapi mereka juga menjual burger dan roti maryam. Pada awal tahun 2010, Hefni Tri Sriyantono, si pemilik Zahfy Kebab, mulai menawarkan kemitraan usaha.

KONTAN sempat mengulas kemitraan kebab yang bercokol di Bekasi ini pada Februari 2012. Kala itu, jumlah gerai mereka sebanyak 28 gerai dengan 10 gerai milik sendiri dan sisanya milik mitra. Pada Februari tahun ini gerainya bertambah menjadi 45 gerai.

Rinciannya, dua gerai milik pribadi dan sisanya milik mitra. Kini, gerai Zahfy Kebab kembali bertambah menjadi 50 gerai dengan tetap dua gerai milik pribadi dan sisanya milik mitra.

Manager Operasional Zahfy Kebab, Hendra menjelaskan, mereka sengaja tidak memperbanyak gerai milik pribadi karena ingin fokus mengembangkan gerai untuk mitra usaha.

Zahfy Kebab saat ini sedikit merubah paket investasi. Sejak akhir tahun lalu, mereka hanya menawarkan tiga model investasi yaitu paket booth senilai Rp 30 juta, paket outlet sebesar Rp 45 juta dan paket foodcourt sebesar Rp 65 juta.

Sebelumnya, Zahfy Kebab mempunyai enam pilihan model investasi dengan nilai investasi dan fasilitas yang juga beragam. "Alasannya agar para mitra tidak bingung memilih model investasi," kata Hendra.

Sejak akhir 2012 lalu mereka juga telah menghapuskan sistem biaya royalty fee sebesar 3,5%. Ini lantaran mengutip biaya royalti dianggap tidak efektif dan merugikan mitra.

Omzet yang bisa didapatkan mitra dari bisnis ini lumayan yaitu sekitar Rp 30 juta per bulan dengan laba bersih berkisar 30%−40%. Sehingga, para mitra akan mendapatkan modalnya kembali sekitar delapan bulan hingga 11 bulan.

Agar pelanggan tidak bosan, akhir tahun lalu, Zahfy Kebab mengeluarkan tiga menu baru yaitu Nasi Goreng Kebab, Mie Goreng Kebab serta Telur Kebab.

Sehingga, total menu yang dijajakan Zahfy Kebab saat ini sebanyak sembilan menu. Sedangkan, untuk harga jualnya masih tetap, yaitu mulai Rp 11.000 hingga Rp 20.000 tiap porsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×