Reporter: Izzatul Mazidah, Jane Aprilyani | Editor: Dikky Setiawan
Perlu teknis khusus dalam membiakkan burung puyuh. Sebab, puyuh mudah terserang penyakit akibat faktor cuaca. Jika salah merawat, risiko kematian atau gagal panen puyuh sangat besar. Tapi, jika pembiakan berjalan baik, peternak bisa panen 10.000 ekor-15.000 ekor burung puyuh per bulan.
Membiakkan burung puyuh terbilang gampang-gampang sulit. Heri Pramudya, peternak burung puyuh asal Tasikmalaya, Jawa Barat, mengatakan, perlu teknik khusus membiakkan puyuh. Sebab, puyuh mudah terserang penyakit akibat faktor cuaca. Jadi, risiko kematian atau gagal panen puyuh sangat besar.
Apalagi, kata Heri, puyuh hanya mampu berproduksi hingga umur maksimal lima tahun. Setelah tidak produktif, peternak hanya bisa menjual dagingnya. Heri membiakkan puyuh dengan bibit berumur 42 hari yang dibeli rekannya yang beternak puyuh di Jawa Tengah.
Untuk mengawinkan burung puyuh, Heri memilih pejantan berbulu hitam dan betinanya berwarna coklat. Dengan teknik kawin silang ini, puyuh bisa menghasilkan anakan 4 ekor. Anakan jenis betina akan berwarna hitam dan jantan berwarna coklat.
Menurut Heri, puyuh hanya bisa hidup di kandang bersuhu 37-38 derajat celcius. Tapi, ketika puyuh tumbuh semakin besar, suhu kandang harus diturunkan menjadi 30 derajat celcius.
Saat usia belia puyuh diberi makan pakan ayam starter. Setelah 2 bulan, pakan puyuh dicampur dedek SP 22. Biasannya, pada usia 50 hari, puyuh sudah dapat bertelur dan menghasilkan bibit baru.
Dalam sehari, Heri memberi makan 1.000 ekor burung puyuh 20 kilogram (kg)-22 kg pakan. Tapi, jika musim dingin hingga 18 derajat celcius, pakan 1.000 puyuh bertambah jadi 25 kg. Selain itu, puyuh harus diberi vitamin yang mengandung elektrolit. Sedangkan untuk kesuburan, indukan harus diberi obat aminovit yang mengandung asam amino. Ini untuk membantu kesuburan pembiakan burung puyuh.
Lazimnya, kata Heri, puyuh berhenti produksi dalam jangka dua tahun. Karena itu, Heri biasa menjual puyuh berumur dua tahun kepada penjual burung puyuh goreng Rp 4.500 per ekor.
Ahmad Muklas, peternak burung puyuh asal Ponorogo, Jawa Timur mengakui, butuh kesabaran dan telaten dalam membiakkan puyuh. Ia beternak burung puyuh di kandang seluas 5 meter x 15 meter dan 4 meter x 25 meter. Dua kandang ini untuk membiakkan puyuh petelur dan pedaging.
Dalam usia dua bulan, puyuh yang sudah bertelur berkisar 80%-90%. Untuk mencapai hasil lebih optimal, peternak harus memberi pakan murni seperti kroto. Setelah berusia satu bulan, pakan dicampur katul, konsentrat, jagung iris dan tepung mineral agar hasil telur lebih bagus.
Setelah usia dua tahun, peternak harus mengganti puyuh di kandang dengan puyuh umur satu bulan untuk naik "open" agar cepat bertelur. Jika pembiakan berjalan baik, bisa menghasilkan 10.000 ekor-15.000 ekor per bulan dan panen telur puyuh bisa 3 kuintal-5 kuintal per hari. (selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News