Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Tri Adi
Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan meraih hati konsumen. PT Hartono Istana Teknologi mengiming-imingi konsumen dengan ribuan hadiah setiap kali membeli alat pemutar DVD. Strategi lawas yang tetap membutuhkan cara tepat agar tak merusak citranya.
Para produsen elektronik, khususnya alat pemutar DVD, terus berlomba mengerek penjualan. Mereka gencar menggelar berbagai strategi untuk menguasai pasar.
Seperti dilakukan PT Hartono Istana Teknologi (HIT), produsen DVD dengan merek Polytron. Perusahaan di bawah naungan Grup Djarum ini menggelar program "DVD player Bagi-bagi Hadiah". Setiap pembeli DVD player Polytron akan mendapatkan kupon hadiah. Kupon bisa langsung digosok di tempat. Jika pembeli beruntung, hadiah bisa langsung dibawa pulang.
HIT telah menyediakan ribuan hadiah. Mulai dari LCD TV 24 inci, TV 21 inci, serepangkat home theatre, mesin cuci, lemari es, pemutar DVD, dan lainnya.
Dengan cara seperti ini, manajemen Polytron berharap bisa meminimalisir praktek penipuan yang belakangan ini sering terjadi.
Meskipun bisa dibilang program ini sangat umum, manajemen HIT mengklaim promosi ini masih ampuh menggenjot penjualannya. “Program ini merupakan wujud apresiasi kepada konsumen, sekaligus bertujuan untuk meningkatkan penjualan,” ujar Santo Kadarusman, Public Relation and Marketing Event Manager Polytron.
Program promosi tersebut, lanjut Santo, hanya akan berlangsung selama 45 hari, yakni mulai 15 September 2010 hingga 3 Oktober 2010. Selama periode promosi hingga seterusnya, HIT berharap penjualan pemutar DVD bisa mencapai 10.000 unit setiap bulan. Dengan begitu, mereka bisa merengkuh pangsa pasar sebesar 25% pada tahun ini.
Menurut data Growth from Knowledge (Gfk), antara periode Januari hingga Agustus 2010, di antara tiga besar produsen pemutar DVD, Polytron masih menjadi pemimpin pasar dengan pangsa 19%. Sedangkan di posisi kedua ada LG dengan pangsa pasar 17% dan Vitron di posisi ketiga dengan penguasaan pasar 9%.
Chairman Frontier Consulting Group Handi Irawan mengatakan, pada dasarnya program bagi-bagi hadiah seperti dilakukan Polytron sudah dilakukan berbagai perusahaan sejak 50 tahun lalu. Meski begitu, masih banyak yang menerapkan cara ini lantaran cukup ampuh menjaring pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Hanya saja, lanjutnya, jika tidak dikomunikasikan dengan baik program bagi-bagi hadiah tak akan mengenai target. Tak hanya target penjualan yang bisa meleset, tetapi juga sisi pencitraan merek. "Jadi meskipun bagi-bagi hadiah, tetap harus menunjukkan produk itu baik. Bukan karena barang tidak laku," imbuh Handi.
Untuk itu, komunikasi program menjadi tantangan. Tanpa komunikasi, sulit mencapai target tersebut. Yang harus diingat, biaya mengkomunikasikan program promosi sangat besar. Bahkan, bisa lebih besar dibanding hadiah yang diberikan. "Perbandingannya tiga banding tujuh," katanya.
Handi menambahkan, pemilik program promosi harus kreatif mengkomunikasikan program hadiah itu, termasuk memilih media komunikasi yang tepat.
Menurutnya, media komunikasi itu tidak selalu televisi ataupun media cetak. Saat ini banyak media yang bisa dijadikan pilihan, seperti pesan pendek (SMS) hingga jejaring sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News