Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisa jadi ide usaha muncul saat mengalami kendala dalam mengembangkan bisnis. Inilah yang terjadi pada Revael Kristian, pengusaha bumbu racikan dengan label Rumavin.
Siapa sangka, saat ingin membuka restoran kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, Ravael justru menghadapi kendala krusial. Dia kerap mendapati bumbu dapur yang sudah diracik dalam bentuk tabur tidak sesuai harapan.
Revael kesulitan menemukan bumbu dapur tanpa menggunakan bahan pengawet, pewarna atau bahan berbahaya lainnya.
"Rata-rata kualitasnya kurang baik, ada yang pakai pewarna berbahaya, ada yang memakai penguat rasa berlebihan sampai semua makanan rasanya mirip, hambar tapi gurih berlebihan," bebernya kepada KONTAN belum lama ini.
Lantaran ingin mendapatkan bumbu tabur sesuai harapan, ia pun akhirnya meracik beberapa bumbu tabur utama. Awalnya, memang untuk keperluan restoran kecilnya. Namun, terbesit keinginan untuk mencoba memasarkannya produk bumbu itu.
Baca Juga: Cuan dari Peralatan Dapur Berbasis Kayu
Alhasil, pada 2018, Ravael mulai memberanikan diri berjualan bumbu tabur dan langsung diberi merek Rumavin. Kebetulan, tahun itu, pemasaran online mulai berkembang.
Lantaran belum punya pasar, dia memanfaatkan platform daring Shoope untuk memasarkan produknya. Lewat cara ini, secara perlahan bisnisnya pun mulai berkembang.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar, Revael mulai mengembangkan banyak variasi bumbu dapur tabur. Mulai dari rasa klasik hingga kreasi modern yang kekinian.
Saat ini, Rumavin telah memiliki banyak varian bumbu. Di antaranya ada rasa original, salted egg, original Taiwan, sapi panggang, barbeku, rendang, balado, mie goreng, jagung bakar, blackpepper, chili lime, sambal matah, pizza, hingga rasa lainnya.
Walhasil, kini Revael sudah sanggup menjual sebanyak 5.000 produk bumbu per bulan. Malah, bumbu dapurnya tidak hanya menjadi pilihan banyak konsumen di Indonesia, tetapi juga menjadi pilihan sejumlah restoran ternama di negara kita saat ini.
Meski demikian, Revael melihat keberhasilan menghadirkan produk bumbu dengan banyak pilihan rasa bukanlah tujuan akhir.
Ia percaya, kunci keberhasilan usahanya juga terletak pada upaya menciptakan ekosistem bisnis yang sehat, baik untuk karyawan, pelanggan, maupun
masyarakat sekitar.
Karyawan yang bekerja di Rumavin, kata Revael, sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar yang terbantu dengan lapangan pekerjaan baru. "Cara kami memperlakukan karyawan bakal terbawa saat si karyawan memperlakukan pelanggan," tuturnya.
Dengan modal tersebut, Revael pun berharap, aroma bumbu dapur Rumavin bisa terus hadir. Bahkan, semakin meluas di setiap dapur masyarakat dan restora
Selanjutnya: Tengok Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Sabtu (11/10) Antam, UBS dan GALERI 24
Menarik Dibaca: 7 Serial Horor Singkat Netflix yang Bisa Ditonton Seharian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News